Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Lionfish, Ikan yang Berpotensi Menyembuhkan Kanker Serviks

23 Agustus 2019   20:10 Diperbarui: 31 Agustus 2019   01:13 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Lionfish (Sumber: pxhere.com)

Lionfish memiliki potensi untuk menyembuhkan kanker. Seberapa dekatkah Anda dengan Dangerous Beautiful ini?

Baru-baru ini tiga orang siswa di Kalimantan menemukan Pohon Bajakah yang memiliki potensi untuk menyembuhkan kanker payudara. Temuan tersebut dipresentasikan melalui karya tulis dalam Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan, pada Juli lalu. Menarik, Karya tulis kedua siswa SMA 2 Palangka Raya itu berhasil meraih medali emas dalam World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul.

Tidak kalah dengan ketiga siswa di Kalimantan, tiga mahasiswa Jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yaitu Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk meneliti tentang racun yang dimiliki lionfish yang berpotensi menyembuhkan kanker serviks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa racun duri ikan lionfish memiliki zat peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.

Hasil penelitian ini sedang dalam tahap persiapan presentasi di ajang Pekan Ilmiah Mahasiwa Nasional (Pimnas) yang akan diselenggarakan pada akhir Agustus 2019 di Bali.

Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer/(Dok. Kompas.com)
Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer/(Dok. Kompas.com)
Apa itu lionfish?

Lionfish merupakan salah satu ikan air laut yang mirip seperti singa sehingga disebut sebagai lionfish, tetapi ikan ini akrab dengan para nelayan dengan sebutan ikan Lepu Ayam karena bentuknya juga mirip dengan ayam. 

Ikan ini emang cantik sehingga tidak asing juga bagi para pecinta akuarium. Warna dasar ikan ini adalah hitam dengan membran sirip dan garis vertikal berwarna coklat kemerahan.

Ikan lionfish dengan tampilan sirip yang memukau. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Ikan lionfish dengan tampilan sirip yang memukau. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Cara perkembangbiakan lionfish adalah bertelur dan dibuahi oleh sel sperma yang kemudian terbungkus dalam sebuah kantong lendir. 

Di setiap kantong, terdiri dari hampir 20.000 butir telur dan akan menetas menjadi larva dalam waktu 36 jam. Kemudian larva tersebut bertahan hidup selama satu bulan dengan memakan hewan mikroskopis seperti plankton. Lalu memulai fase hidup yang baru menuju dewasa.

Lionfish dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis di bagian laut hindia selatan, pasifik selatan, dan laut merah termasuk perairan Indonesia yang memiliki panjang mencapai 45 cm dan dapat hidup dalam kurun waktu 15 tahun.

Dua ikan lionfish dari perairan Indonesia. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Dua ikan lionfish dari perairan Indonesia. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Dilansir dari peneliti.id, ketika lionfish dilepas di habitat yang baru di perairan Atlantik Selatan dan laut Karibia, lionfish berkembang biak lebih cepat dari sebagian besar ikan penghuni asli, bisa tumbuh sampai sepanjang 38 cm, hidup sampai 20 tahun, dan tidak berhenti berburu sampai semua ikan yang lebih kecil di daerah itu lenyap. Populasi lepu meledak dan menyebar dengan cepat ke Karibia.

Menurut ilmu Biologi, lionfish berasal dari famili scorpanidae dan ordo scorpaeniformes. Scorpionidae bisa juga disebut sebagai Scorpionfish yang merupakan keluarga ikan yang paling berbisa di dunia seperti kalkun, iikan naga dan ikan pari. 

Rata-rata ikan yang berasal dari famili tersebut memiliki belasan hingga puluhan duri di setiap bagian tubuhnya. Duri sirip punggung, dubur, dan panggul semuanya memiliki kelenjar racun di pangkalnya.

Oleh karena itu, lionfish merupakan salah satu ikan yang paling berbahaya di dunia. Binatang laut seperti kepiting, lobster, udang dan krustasea lainnya menjadi mangsa empuk singa lautan ini.

Bahkan, sesama ikan yang masih kecil dimangsa oleh lionfish. Cara menangkap mangsanya adalah menyudutkan mangsa ke tempat sempit sebelum memangsanya dan kadang-kadang menyamar sebagai mangsa sehingga mangsa yang mendekatinya langsung diterkam.

Ikan yang juga dikenal sebagai dangerously beautiful ini memiliki tentakel unik yang terletak di atas soket mata yang digunakan untuk menarik mangsanya. 

Penangkapan mangsa yang dilakukan oleh ikan yang diberi julukan singa lautan ini sering terjadi di malam hari sedangkan siang hari lionfish beristirahat di sela-sela terumbu karang.

Akibat hal tersebut, menurut kebanyakan orang termasuk ketiga mahasiswa yang melakukan penelitian mengatakan bahwa lionfish sangat merugikan ekosistem perairan dan juga nelayan.

"Penggunaan lionfish di sini merupakan upaya kami untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun lionfish berhasil membunuh sel kanker." ujar Mustika dikutip dari laman Humas UI.

Seorang nelayan tradisional sedang menangkap ikan lionfish di perairan Desa Les, Buleleng, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Seorang nelayan tradisional sedang menangkap ikan lionfish di perairan Desa Les, Buleleng, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia
Menurut Jorge Rausch, pemilik restoran Criterion di Bogota, Kolombia, lionfish jika dibiarkan hidup di laut selama 20 tahun maka suatu saat di dalam lautan hanya lionfish yang dapat kita lihat.

"Jika kita tak melakukan apa-apa terhadap lion Fish, dalam 20 tahun, hanya akan ada ikan ini di lautan karena lionfish mengonsumsi hewan laut 4-5 kali berat tubuhnya sendiri setiap hari. Ikan ini juga menghabiskan makanan ikan yang lebih besar." ujar Jorge Rausch, pemilik restoran Criterion di Bogota, Kolombia. Kepada The Daily Meal (23/01/13).

Nah, rupanya lionfish bukan hanya berbahaya bagi ikan kecil dan krustasea tetapi juga manusia terutama para nelayan yang sering melaut. 

Racun lionfish terletak di sirip dada & punggungnya yang berukuran besar seperti kipas. Yang paling berbahaya adalah sirip bertulang yang dapat menembus kulit manusia.

Meski jarang terjadi, efek yang timbul akibat terkena tusukan sirip lionfish adalah rasa sakit pada luka, pusing, kesulitan bernafas dan bahkan menyebabkan kematian. 

Untuk itu, jika terkena tusukan sirip lionfish, segera disiram menggunakan air panas untuk menghambat peredaran racun kemudian cepat menghubungi dokter.

Akan tetapi yang menarik adalah lionfish tidak sembarang mengeluarkan racunnya. Racunnya hanya dipakai untuk bertahan atau dalam keadaan memaksa.

Oleh karena merugikan nelayan dan mengancam ekosistem perairan, populasi lionfish ditekan dengan penangkapan masal. Menurut informasi yang dihimpun, lionfish yang beracun ini dapat dimakan karena memiliki daging yang lezat jika dikelola dengan baik dan benar.

Lionfish merupakan ikan yang berbahaya tetapi bermanfaat sebagai makanan yang lezat dan juga perhiasan akuarium. Kini, memiliki peluang untuk mencegah kemungkinan terjadinya kanker serviks dan dapat menyembuhkannya.

Langkah ini dapat meminimalisir perkembangan biakan lionfish yang dianggap sebagai pengancam ekosistem perairan laut.

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima; Enam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun