Menurut ilmu Biologi, lionfish berasal dari famili scorpanidae dan ordo scorpaeniformes. Scorpionidae bisa juga disebut sebagai Scorpionfish yang merupakan keluarga ikan yang paling berbisa di dunia seperti kalkun, iikan naga dan ikan pari.Â
Rata-rata ikan yang berasal dari famili tersebut memiliki belasan hingga puluhan duri di setiap bagian tubuhnya. Duri sirip punggung, dubur, dan panggul semuanya memiliki kelenjar racun di pangkalnya.
Oleh karena itu, lionfish merupakan salah satu ikan yang paling berbahaya di dunia. Binatang laut seperti kepiting, lobster, udang dan krustasea lainnya menjadi mangsa empuk singa lautan ini.
Bahkan, sesama ikan yang masih kecil dimangsa oleh lionfish. Cara menangkap mangsanya adalah menyudutkan mangsa ke tempat sempit sebelum memangsanya dan kadang-kadang menyamar sebagai mangsa sehingga mangsa yang mendekatinya langsung diterkam.
Ikan yang juga dikenal sebagai dangerously beautiful ini memiliki tentakel unik yang terletak di atas soket mata yang digunakan untuk menarik mangsanya.Â
Penangkapan mangsa yang dilakukan oleh ikan yang diberi julukan singa lautan ini sering terjadi di malam hari sedangkan siang hari lionfish beristirahat di sela-sela terumbu karang.
Akibat hal tersebut, menurut kebanyakan orang termasuk ketiga mahasiswa yang melakukan penelitian mengatakan bahwa lionfish sangat merugikan ekosistem perairan dan juga nelayan.
"Penggunaan lionfish di sini merupakan upaya kami untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun lionfish berhasil membunuh sel kanker."Â ujar Mustika dikutip dari laman Humas UI.
"Jika kita tak melakukan apa-apa terhadap lion Fish, dalam 20 tahun, hanya akan ada ikan ini di lautan karena lionfish mengonsumsi hewan laut 4-5 kali berat tubuhnya sendiri setiap hari. Ikan ini juga menghabiskan makanan ikan yang lebih besar."Â ujar Jorge Rausch, pemilik restoran Criterion di Bogota, Kolombia. Kepada The Daily Meal (23/01/13).