Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Lionfish, Ikan yang Berpotensi Menyembuhkan Kanker Serviks

23 Agustus 2019   20:10 Diperbarui: 31 Agustus 2019   01:13 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan lionfish dengan tampilan sirip yang memukau. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

Nah, rupanya lionfish bukan hanya berbahaya bagi ikan kecil dan krustasea tetapi juga manusia terutama para nelayan yang sering melaut. 

Racun lionfish terletak di sirip dada & punggungnya yang berukuran besar seperti kipas. Yang paling berbahaya adalah sirip bertulang yang dapat menembus kulit manusia.

Meski jarang terjadi, efek yang timbul akibat terkena tusukan sirip lionfish adalah rasa sakit pada luka, pusing, kesulitan bernafas dan bahkan menyebabkan kematian. 

Untuk itu, jika terkena tusukan sirip lionfish, segera disiram menggunakan air panas untuk menghambat peredaran racun kemudian cepat menghubungi dokter.

Akan tetapi yang menarik adalah lionfish tidak sembarang mengeluarkan racunnya. Racunnya hanya dipakai untuk bertahan atau dalam keadaan memaksa.

Oleh karena merugikan nelayan dan mengancam ekosistem perairan, populasi lionfish ditekan dengan penangkapan masal. Menurut informasi yang dihimpun, lionfish yang beracun ini dapat dimakan karena memiliki daging yang lezat jika dikelola dengan baik dan benar.

Lionfish merupakan ikan yang berbahaya tetapi bermanfaat sebagai makanan yang lezat dan juga perhiasan akuarium. Kini, memiliki peluang untuk mencegah kemungkinan terjadinya kanker serviks dan dapat menyembuhkannya.

Langkah ini dapat meminimalisir perkembangan biakan lionfish yang dianggap sebagai pengancam ekosistem perairan laut.

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima; Enam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun