Aku ingat Randy berlari untuk menangkapku, namun dia tak bisa menyul karena orangtuanya pun menarik tangannya.
Ternyata selama ini pun, dia mencari keberadaanku dan Randy mempunyai trauma yang sama seperti diriku yang takut dalam kegelapan dan gudang. Aku telah menoreh sebuah kesakitan selama ini padanya, dan diri sadar bahwa akhir-akhir ini dia tak pernah menampakkan dirinya karena dia tengah tertekan disebabkan diriku.
"Jangan pernah menjauh lagi, sedikit pun jangan pernah meninggalkan diri. Kau tahu, betapa diriku sangat tersiksa ketika kehilangan dirimu, dan orangtuaku pindah ke Jepang pada akhirnya aku kembali ketempat ini kembali untuk mencarimu ...."
"Dan, gadis kecil dalam mimpimu yang kau ceritakan adalah kamu, Dinda ...."
Kakiku lemas dan terduduk terisak menangis, Nayla menyodorkan sebuah boneka beruang putih itu padaku. Tanganku perlahan mengambilnya, Randy pun mengangkat lenganku untuk bangun.
"Hiduplah dengan bahagia ...."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H