Anak itu tersenyum dan segera duduk di kursi. Saya yang sedang lesehan mengisi LMS bersama Bu Ai, segera menutup laptop. Tenaga Ari cukup andal untuk anak ukuran kelas 2 SD. Dengan siku, dia memijit punggungku. Tangannya beralih ke pundak dan kepala. Sangat runut.
"Ari, pinter juga mijitnya. Belajar dari siapa, Nak?" tanyaku sambil menikmati pijitan three in one.
"Aku belajar alamiah saja, Bunda!" jawabnya pede.
"Masya Allah, bagus, Nak.Uangnya pasti sudah banyak, ya?"
"Udah ada seratus dua puluh satu ribu, Bunda."
"Wow, mantap! Uangnya buat apa, Nak?"
"Buat nraktir semua teman-teman di sekolah!" ujarnya yakin.
Sejenak aku kehabisan kata mendengar ucapannya.
"Wah, mulia benar hatimu, Ari. Semoga tetap sehat dan semangat, ya? Biar bisa nraktir temen-temen!"
"Iya, Bunda!'
Tangannya tak henti memijit kepalaku.