Semuanya masih saudara.
Uyutku tinggal dengan putrinya, yaitu Nenek Nanah, yang memiliki putra tiga orang, yaitu Mang Ojak, Bi Ooh, dan Mang Rahwan. Usia kami hampir sebaya, jadi rame sekali kalau ngumpul.
Jika di rumah Uyut, kami bisa main seluncuran memakai pelepah kelapa, mencari buah-buahan yang tumbuh di sekitar rumah uyut, memancing ikan atau mengail belut di sawah.
Rumah uyut memang berada di tengah kebun. Bermacam buah ada di sana, seperti namnam, belimbing, jambu batu, pisang, beraneka tanaman bumbu dapur dan tanaman obat.
Uyut masih menggunakan hawu atau tungku kayu bakar. Yang kami suka, jika pagi-pagi mubuy sampeu, atau memasak singkong dengan cara dimasukkan ke abu tungku yang masih panas. Singkongnya menjadi wangi dan empuk.
Hm, enak sekali rasanya. Nyam nyam...
Yang masih kuingat, saat kami sakit panas, kami tak pernah makan obat!
Uyut akan mengambil bawang merah yang tumbuh di halaman. Dengan telaten, uyut memarut bawang merah, dan mencampurnya dengan minyak kelapa asli, yang Uyut buat dari parutan kelapa. Uyut akan melumuri tubuh kami, dan atas izin Allah, kami pun sembuh.
Sungguh, dengan obat alami, kami sehat seperti sediakala.
Berwisata di kampung Uyut membuat kami fresh dan bahagia. Berwisata cukup di Indonesia saja.
Bagaimana dengan pengalaman wisata teman-teman?