Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Tertidur di Kelas, Bangunkan atau Jangan?

24 Februari 2023   12:47 Diperbarui: 24 Februari 2023   12:49 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reni, teman sekelompoknya, baru menyadari Dina tertidur, dan memberitahuku.

Kutempelkan jari di depan bibirku, menyuruhnya untuk tidak berisik. Untunglah, dia dan anak-anak sangat mengerti, serta tak membangunkannya. Mereka hanya saling berbisik-bisik, dan menunjuk Dina yang tertidur.

Kutatap Dina yang tertidur pulas bagai bayi. Tiba-tiba saja muncul ide untuk memotretnya. Kukeluarkan gawai, dan cekrek, kufoto.

Keadaan kelas sangat hening, anak-anak sibuk mengerjakan tugas. Beberapa saat berlalu, Dina pun akhirnya terbangun.

Aku pura-pura sibuk menulis, dan tak melihatnya. Dia mengucek-ngucek mata, dan dengan panik, bertanya pada temannya.

"Sekarang belajar apa?"

"Bikin pidato perpisahan Din!" jawab Reni.

"Oh!" Dina mengangguk-angguk. Dengan gugup dia mengeluarkan buku dari tasnya.

Segera kuhampiri Dina.

"Udah sembuh, Din?" tanyaku.

Dina mengangguk malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun