Aku mengangguk-angguk mengerti.
"Mana uangnya?"
"Sobek!"
Ilham mengeluarkan uang lima ribu rupiah kumel yang sudah terbagi dua.
"Ya, ampun, kenapa sampai robek begini!" ujarku penuh sesal.
"Tadi Ardi merebutnya. Jadi terlepas!"
"Oh, jadi karena itu, kalian langsung berkelahi?"
Mereka mengangguk.
"Bagus, nggak, jika penyelesaiannya dengan berkelahi?"
Mereka menggeleng.
"Harusnya bagaimana?"