Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Penari (Part 2 - Tamat)

25 Januari 2023   13:44 Diperbarui: 25 Januari 2023   14:01 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

       "Ratih, ini unukmu! Teruslah berlatih, jangan cepat puas!" suaranya lembut, menyemangatiku.

       "Siap, Pak!" aku memberi hormat padanya.

        Semua tergelak, tetapi kulihat mata Bu Kades berkaca-kaca.

        "Kamu memang mirip sekali, Nak!" bisiknya. Dipeluknya aku dengan erat.

        Aku terhenyak, dan begitu penasaran mendengar kalimat yang sama terlontar dari Pak Kades dan Bu Kades.

        Aku mirip? Mirip siapa?

         Tetapi suara mobil yang menderu menyebabkan aku tak sempat mengutarakannya.

        Kami pulang dalam diam. Berbagai pertanyaan berseliweran di kepalaku. Siapa gadis kecil itu? Wajahnya, kok sangat mirip denganku? Apakah kata-kata Bu Kades ada hubungannya dengan anak itu? Ke mana perginya anak itu? Cepat sekali dia menghilang!

           Tiba-tiba aku teringat dengan amplop yang kuterima dari Pak Kades. Ketika kuintip, isinya ternyata sejumlah uang dan foto.

            Wah, foto siapa ini?

            Buru-buru kuamati foto itu! Amazing! Ternyata anak yang kucari-cari ada di foto itu! Ia tersenyum manis, diapit Pak Kades dan Bu Kades yang terlihat sangat bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun