"Ratih, ini unukmu! Teruslah berlatih, jangan cepat puas!" suaranya lembut, menyemangatiku.
"Siap, Pak!" aku memberi hormat padanya.
Semua tergelak, tetapi kulihat mata Bu Kades berkaca-kaca.
"Kamu memang mirip sekali, Nak!" bisiknya. Dipeluknya aku dengan erat.
Aku terhenyak, dan begitu penasaran mendengar kalimat yang sama terlontar dari Pak Kades dan Bu Kades.
Aku mirip? Mirip siapa?
Tetapi suara mobil yang menderu menyebabkan aku tak sempat mengutarakannya.
Kami pulang dalam diam. Berbagai pertanyaan berseliweran di kepalaku. Siapa gadis kecil itu? Wajahnya, kok sangat mirip denganku? Apakah kata-kata Bu Kades ada hubungannya dengan anak itu? Ke mana perginya anak itu? Cepat sekali dia menghilang!
Tiba-tiba aku teringat dengan amplop yang kuterima dari Pak Kades. Ketika kuintip, isinya ternyata sejumlah uang dan foto.
Wah, foto siapa ini?
Buru-buru kuamati foto itu! Amazing! Ternyata anak yang kucari-cari ada di foto itu! Ia tersenyum manis, diapit Pak Kades dan Bu Kades yang terlihat sangat bahagia.