Pada dinding bagunan bagian samping, akan tampak barisan huruf bertuliskan Gedung Ali Sadikin. Bapak Ali Sadikin, adalah Gubernur DKI Jakarta, yang pada masa jabatannya, beliaulah yang meresmikan TIM ini pada tanggal 10 November 1968.Â
Di Gedung Panjang inilah terdapat perpustakaan yang saat ini sedang ramai dikunjungi oleh para pencinta buku, dan di dalam gedung ini juga ada Pusat Sastra H.B, Yassin yang ruang auditoriumnya sering dijadikan tempat untuk berkumpul orang-orang dari komunitas seni.
Setelah itu mari kita masuk ke area bagian dalam komplek TIM, wow, di bagain dalam ternyata suasana lebih ramai, dan saya mendapati banyak sekali kelompok-kelompok tari yang sedang berlatih koreografi, setiap kelompok rata-rata terdiri lebih dari 10 orang, ada kelompok anak-anak kecil, ada kelompok para remaja, dan kelompok orang dewasa, dan tak urung aksi mereka menyedot pengunjung untuk menontonnya, termasuk saya dan teman saya, jadi ikut menonton juga beberapa saat.Â
Mereka itu tentunya orang-orang yang berbakat di bidang tari, gerakan kompak, dinamis, keren, menggambarkan bahwa mereka adalah kelompok yang sudah terlatih, dengan pelatih yang juga merupakan  koreografer yang sudah handal. Dari wajahnya yang hitam manis, saya sudah bisa menebak mereka adalah para koreografer dari Indonesia Bagian Timur, keren sekali.
Lalu saya mengedarkan pandangan ke sekeliling, untuk memutuskan ke mana dulu, dan ke mana lagi, saya harus berkeliling. Tampak ada gedug dengan nama Gedung Trisno Soemarjo, Graha Bhakti Budaya, di tengah-tengah komplek ini juga saya melihat ada dua tembok berupa kubus. Yang di bagian luarnya terlihat gambar dan grafiti sang maestro musik Ismail Marzuki.Â
Satu kubus lagi bergambar Raden Saleh, yang juga merupakan seniman, pelukis ternama di masa kolonial Belanda, yang namanya diabadikan sebagai nama sebuah jalan yang juga tidak jauh dari Jl. Cikini Raya, yaitu Jl. Raden Saleh.Â
Sebelum berubah menjadi TIM, dahulu, ruang publik ini bernama Taman Raden Saleh yang merupakan Kebun Binatang Jakarta sebelum akhirnya dipindahkan ke Ragunan, Jakarta Selatan.
Akhirnya, saya melaangkahkan kaki ke area paling belakang dari kompik TIM. Pandangan mata saya langsung melihat sebuah gedung megah yang merupakan gedung teater, penampakan bagian depannya sangat unik berbentuk segitiga, yang ditopang dengan tiang tinggi ditengah-tengahnya, di sisi kiri dan kannnya, terhampar tangga melengkung  yang bisa membawa para pengunjung mencapai lantai mezanin di atasnya. Â
Gedung ini dinamakan Gedung Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan Gedung Pertunjukan untuk kegiatan seni budaya berskala besar.Â
Fasilitas yang terdapat di gedung ini antara lain kursi penonton sebanyak 1.200 buah (3 lantai), panggung berukuran 14m x 16m x 9m, Ruang VIP, Ruang Rias, Ruang Tata Suara (Sound System) dan Tata Cahaya (Lighting System), Area Lobby Tempat Tunggu Penonton, Ruang Latihan Tari, area Loading Dock barang serta Basement Parkir 1 & 2. Gedung ini juga di lengkapi dengan Eskalator dan Lift.