Mohon tunggu...
Neng Yayas Ismayati
Neng Yayas Ismayati Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menjejakkan sejarah

Seorang Ibu Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mami adalah Ibuku

24 Januari 2019   11:14 Diperbarui: 24 Januari 2019   14:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Ga bilang ke mana nya, Mba?"

            " Nggak, Neng, Cuma bilang mau pergi aja," jawab Mba Tuti.

            "Ya dah, Mba, makasih, nanti kalau Mami pulang, Na ada di kamar ya," jawab aku sambil berlalu dari depan Mba Tuti yang mengangguk paham.

Aku kembali ke kamar menyelesaikan bacaanku. Sampai akhirnya mataku tak sanggup menyangga tubuhku, Mami belum kembali.

            "Pagi, Sayang," sapa Mami sambil menyingkap tirai jendela kamarku mempersilahkan hangat matahaari menyentuh mukaku dan menggeliatkan tubuhku menyambut pagi.

            "Mami," teriak manja  aku sambil memeluk Mami.

            "Mami ke mana aja semalam ga pulang ya?" tanyaku merajuk.

            "Sayang, kalau Mami ga pulang mana mungkin sepagi ini membangunkan kamu, Nak," jawab Mami sambil membelai poni rambutku.

            "Ko pulang larut sih, Mam?"

            "Maafkan Mami, ya, ada urusan yang tak bisa Mami tinggalkan begitu saja," jawab Mami sambil mengecup keningku.

"Nah sekarang kamu bangun, mandi, terus turun saparan, hari ini biar Mami yang temani kamu ke sekolah, ok!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun