Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Wanita Indonesia di Negara Poros Maritim Dunia

19 Januari 2023   09:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   09:16 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertempuran di Laut Aru itu kemudian menewaskan Komodor Yos Sudarso. Itu sebabnya, setiap 15 Januari diperingati sebagai Hari Dharma Samudera untuk mengenang jasa beliau.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Seminar "Dharma Samudera  Pejuang Wanita Negara Poros Maritim Dunia" dibuka oleh Wakil Ketua  Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat, yang juga memberikan keynote speech. Ia menuturkan rekam jejak pahlawan perempuan-perempuan di bidang maritim bisa ditelusuri.  

Ia mengatakan arsip berperan luar biasa. Sejarah mencatat banyak peran signifikan para perempuan yang menggagas berbagai macam perubahan dalam zamannya. Beberapa di antaranya mendapat pengakuan sebagai pahlawan atas perjuangannya, seperti Laksamana Keumalahayati dan Martina Tiahahu. 

Sosok Ratu Kalinyamat sendiri, menurutnya, menjadi catatan penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Catatan sejarah yang tidak boleh dilupakan karena bisa menjadi inspirasi dalam proses pembangunan saat ini.

Inspirasi dari perjuangan Ratu Kalinyamat, menurut anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, ini diharapkan mampu mendorong peningkatan peran perempuan di kawasan maritim Indonesia.

Dalam pandangannya, kegigihan setiap perempuan dalam mempertahankan wilayah laut hingga saat ini membuktikan hegemoni laut adalah sektor vital bagi tumbuh kembangnya sebuah kelompok masyarakat.

"Bangsa yang besar adalah bangsa menghargai sejarahnya, tentu saja sejarah yang didukung dengan data dan arsip lengkap," ujar perempuan yang akrab di sapa Ririe ini.

Sementara itu, Kepala ANRI, Imam Gunarto menyampaikan, seminar "Dharma Samudera Pejuang Wanita Negara Poros Maritim Dunia" ini sebagai salah satu upaya untuk diseminasi program penyelamatan arsip kemaritiman dan arsip gender.

Selain itu, meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penyelamatan dan pelestarian arsip kemaritiman dan gender sebagai Memori Kolektif Bangsa dan pemajuan budaya bangsa Indonesia.

"Ini menjadi upaya kita mengolaborasikan bagaimana menggunakan kembali semangat sejarah maritim, mendaur ulang sejarah masa lalu untuk mengikat seluruh  bangsa kita melalui memori kolektif bangsa poros maritim dunia melalui perjuangan para tokoh wanita kebanggaan bangsa," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun