Rasanya sudah lama juga saya atau kami tidak melihat persawahan yang begitu hijau. Gemericik suara sungai begitu terdengar sehingga menambah kesyahduan alam.
Entah berapa jauh kami melangkah hingga kami kembali melalui jalan menanjak dan agak curam. Tidak terlalu jauh sih. Tanahnya tidak terlalu becek. Jadi, perjalanan cukup mudah ditempuh. Tentu dengan bantuan tongkat trekking.
Sampailah kami di bukit ilalang. Dikatakan bukit ilalang karena bukit ini banyak ditumbuhi ilalang. Meski di kanan kiri banyak ilalang, namun jalur trekking ini mudah dilalui bagi anak anak hingga dewasa.
Di puncak bukit ini kita bisa melihat pemandangan gunung gunung yang ada di kawasan sekitar. Berikut sungai dan lahan persawahan dari ketinggian. Jalur yang kami tempuh yang membentuk seperti tapal kuda juga terlihat.
Puas mengitari pemandangan alam yang begitu menakjubkan dan berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan. Kembali melewati perkebunan dan persawahan.
Di sepanjang perjalanan ini tersedia saung-saung dan warung-warung makanan. Jadi, jika merasa lelah dan butuh istirahat bisa menyewa saung-saung ini.Â
Atau istirahat sejenak di warung sambil minum dan nyemil sambil bercengkrama dengan alam dan bersenda gurau bersama kawan-kawan.
Setelah melewati perkampungan, perjalanan akhirnya sampai juga ke Curug Leuwi Asih. Tapi hanya beberapa yang ke sini, termasuk saya.Â
Sebenarnya, ke Curug Leuwi Asih ini tidak masuk dalam trip karena mengejar waktu. Tapi ya sayang saja sudah dekat kok hanya dilewati saja. Terlebih kawasan ini sangat sejuk karena berada di kaki bukit yang bernama Bukit Handeleum.
Curug Leuwi Asih ini berbeda dengan curug-curug lainnya. Curug ini memiliki air terjun yang aliran airnya tidak berasal dari tebing, melainkan dari perbedaan ketinggian sungai yang dihalangi dengan bebatuan yang cukup besar.