Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trekking Leuwi Asih, Perpaduan Olahraga dan Wisata Alam

17 September 2022   22:50 Diperbarui: 18 September 2022   05:51 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena trekking melalui kontur jalan yang berbatu, tanah, becek, menurun, dan mendaki, kami pun dibekali tongkat trekking.

Trekking poles adalah peralatan hiking berbentuk tongkat yang berfungsi membagi beban tumpuan kaki dan membantu memberikan pijakan.

"Sebagai informasi di belakang kita adalah Gunung Pancar," kata Kang Udin, salah satu tour guide yang memandu trekking.

Ok, trekking pun dimulai. Kami berjalan melalui kontur jalan berbatu yang menurun dan cukup curam. Kami berjalan pelan-pelan dengan dibantu trekking poles.

Setelah sekitar 100 meter kami kembali melalui jalanan yang menurun. Kali ini menuruni anak tangga yang berbahan tanah. Agak licin. Jadi, kami harus berhati-hati.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Sekitar 20 meteran, kami mendapati Sungai Sangkuriang. Kami harus menyeberangi sungai ini melalui jembatan yang terbuat dari bambu. Melalui jembatan ini tidak bisa banyak orang. Kami melaluinya secara bergiliran.

Sungai Sangkuriang adalah sungai terbesar di sini. Sungai yang mengalirkan air ke sungai-sungai kecil dan saluran air di sekitar Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang.

Di sini, kita bisa berendam sesuka hati di air sungai yang segar bening dan alami. Beraneka ragam bebatuan gunung ada sungai ini. Ketinggian air tidak terlalu dalam. Jadi, anak-anak bisa bermain air sepuasanya.

Sebenarnya sih, menurut saya, menyeberangi sungai tanpa jembatan juga tidak apa-apa. Malah seru. Basah-basahan sambil bermain air yang dingin dan sejuk. 

Setelah menyeberangi sungai, kami menyusuri jalan yang bertanah dan becek. Di samping kiri dan kanan, kami disuguhi persawahan hijau yang menyejukkan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun