Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Peran Orangtua dan Mertua Luruskan Mitos MPASI yang Keliru

27 Agustus 2022   15:03 Diperbarui: 28 Agustus 2022   10:33 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MPASI| Dok Shutterstock/Wiktory via Kompas.com

Setelah 3 bulan cuti, saya pun kembali bekerja. Syukurnya, jam kerja saya bukan jam kerja kantoran yang harus berangkat pagi dan pulang kantor sore, yang bisa-bisa sampai rumah malam.

Jadi, saya masih bisa menyusui anak saya dan memompa ASI untuk stok ketika saya di luar rumah. Begitu seterusnya hingga anak saya berusia 6 bulan. Sebelum usia 6 bulan itu, sebagaimana sepengetahuan saya, bayi tidak boleh dikasih makanan apa-apa selain ASI.

Mengapa MPASI sebaiknya diberikan kepada anak di atas usia 6 bulan karena tubuh bayi sudah siap untuk mencerna MPASI. Koordinasi tubuh juga mulai membaik sehingga bayi mulai bisa menelan makanan.

Itu sebabnya, baru di usia 6 bulan saya memberikan MPASI, makanan pendamping ASI pada anak saya. Sebagaimana namanya, makanan ini diberikan sebagai pendamping bagi bayi yang menyusui.

Sekitar usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi mulai tidak tercukupi jika hanya berasal dari ASI. MPASI dibutuhkan untuk menjamin kebutuhan gizi anak sehingga tumbuh dengan maksimal.

Biasanya, MPASI ini saya bikin sendiri, terkadang juga beli yang kemasan atau beli dilapak yang menjual makanan khusus MPASI. Lebih seringnya sih bikin sendiri biar lebih terjamin saja.

Dalam mempersiapkan MPASI, saya harus memahami bagaimana proses pengolahannya, jadwal makan, merancang menu, hingga mengetahui hal yang boleh dan tidak boleh diberikan dalam MPASI.

Tentu saja tidak lupa berkonsultasi dengan dokter anak saya. Baik saat kontrol, maupun berkomunikasi lewat telepon. Dokternya ramah dan melayani. Berapa lama saya berkonsultasi, akan dilayaninya dengan baik.

Ada beberapa mitos seputar MPASI yang saya dapatkan. Syukurnya, saya mendapatkan pencerahan dari dokter anak saya. Maklum, namanya juga anak pertama, jadi masih "meraba-raba". Apalagi saat itu tinggalnya di kampung.

Alhamdulillahnya juga ibu saya (dengan lima anak) dan mertua saya (dengan 9 anak) turut mensupport dan meminta saya untuk mengabaikan mitos-mitos yang tidak benar itu. Padahal, bisa jadi, mitos-mitos itu juga dipercayai keduanya di zamannya.

1. Menunda pemberian daging, ikan, serta telur sampai bayi berusia 8-12 bulan. Ternyata, ini informasi yang salah. Ketiga sumber protein ini sudah bisa dikenalkan pada Si Kecil di awal masa MPASI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun