Jadi, penasaran saja seperti apa sih "keranjang sultan" itu? Apakah akan serasa seperti sultan?
Selain itu, ada tiket terusan. Jadi, kita tidak perlu berjalan kaki sejauh 3 km untuk bisa sampai ke jembatan gantung. Lumayan jauh kan itu secara kami bertiga sudah uzur.Â
"Kalau tiket terusan kita nggak usah jalan kaki jauh lagi. Nanti kita diantar naik ojek atau mobil wara wiri," kata kawan saya.
Harga tiket terusan atau paket jalur hijau ini cukup terjangkau, Rp100.000. Ini sudah termasuk masuk ke jembatan gantung, ke Curug Sawer, Keranjang Sultan, dua kali naik ojek, dan wellcome drink.Â
Tapi, untuk jalur reguler Rp50.000 juga tetap ada. Tergantung wisatawan memilih tiket yang mana. Ada yang Rp75.000, ada juga yang Rp150.000.Â
Dengan paket hijau pengunjung bisa memangkas setengah perjalanan dari yang biasanya. Hanya 1,5 km. Tentu saja menghemat waktu dan tenaga.
Setelah membayar tiket jalur hijau dan memasang gelang, ojek wisata pun sudah siap mengantarkan kami menuju resto "wellcome drink".Â
Di sini, pengunjung mendapat sajian bakso, bubur kacang ijo, pisang rebus, singkong rebus, kopi dan teh. Kita bisa makan sepuasnya. All you can eat. Kalau belum kenyang, boleh kok nambah lagi.
Setelah puas mengisi perut, baru kami melanjutkan perjalanan ke jembatan gantung dengan berjalan kaki. Sebelum melintasinya, pengunjung harus memakai sabuk pengaman untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Petugas mencontohkan bagaimana membuka dan mengancingkan pengait. Jika ada aba-aba untuk mengaitkan ke ramp yang terdapat di sisi-sisi jembatan, saya diminta segera mengaitkan.