Menjadi pelopor bisnis ritel modern di Indonesia. Pembangunan mal pertama di Indonesia ini buah gagasan dari tokoh Proklamator Indonesia, Soekarno.
Bung Karno menggagas mal Sarinah untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri dan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Peresmian Gedung Sarinah pada 15 Agustus 1966 sekaligus menandai kehadirannya sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
Menjadikan Sarinah sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta sekaligus mal tertua di Indonesia.
Penamaan Sarinah diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil.
Dalam otobigrafinya, Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (disusun oleh Cindy Adams), Sukarno mengungkapkan Sarinah adalah bagian dari keluarganya dan tidak kawin.Â
"Bagi kami, dia adalah seorang anggota keluarga kami. Dia tidur dengan kami, tinggal dengan kami dan memakan apa yang kami makan, akan tetapi dia tidak mendapat gaji sepeser pun," ujar Sukarno.
Dari Sarinah, Bung Karno mengenal dan belajar tentang arti cinta kasih. Terutama yang terkait dengan kecintaan kepada rakyat jelata.Â
"Karno, yang utama kamu harus mencintai ibumu. Akan tetapi kemudian engkau harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia pada umumnya," kata Sarinah.
Begitu dekatnya, Sukarno kecil tidak pernah bisa lepas dari Sarinah. Ke mana pun Sarinah pergi, Sukarno kecil selalu menguntitnya.