Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Gejala Serangan Jantung

13 Februari 2022   19:35 Diperbarui: 13 Februari 2022   19:46 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami saya tidak mau pasang ring. Alasannya takut. Ia berjanji akan berhenti merokok dan minum kopi. Berjanji juga untuk olahraga. Dokter sepenuhnya menyerahkan keputusan kepada keluarga.

Setelah diperiksa-periksa, malamnya suami dibawa ke ruang ICU. Saya pun dipanggil ke ruang ICU. Di sini, oleh dokter jaga kembali menjelaskan kondisi jantung suami saya.

Disampaikan, serangan jantung atau infark miokard adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah menuju jantung terhambat. Pasokan darah ini mengandung oksigen.

Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, hipertensi, diabetes, merokok, ada riwayat keluarga.

Adanya gangguan pada aliran darah yang menuju ke jantung tersebut merusak atau menghancurkan otot jantung. Kondisi ini bisa berakibat fatal, karena otot jantung akan mulai mati. Dampaknya, kerusakan permanen pada jantung.

Dikatakan, ada 3 level serangan jantung. Ringan, sedang, berat. Suami saya, katanya, sudah masuk level berat. Pembuluh darah ke jantung tersumbat. Jadi, disarankan lebih baik pasang ring.

Semua tindakan medis berisiko. Bisa karena alergi kontras, atau ada pendarahan. Tetapi, dari sekian resiko ini, lebih banyak kebaikannya daripada resikonya. Sekedar minum obat saja, justru lebih beresiko.

"Coba dipertimbangkan lagi. Apalagi Bapak juga masih muda. Saya tunggu malam ini juga ya, Bu. Kalau iya, paginya saya akan konsultasi dengan dokter spesialis jantung intervensi. Kalau tidak, ya saya tidak perlu hubungi dokter," katanya.

Saya sampaikan pembicaraan ini kepada suami. Sebenarnya, suami juga sudah diinformasikan hal ini oleh dokter. Tetapi jawabnya tidak mau.

Setelah saya bujuk-bujuk dengan mempertimbangkan aspek manfaatnya, terutama mempertimbangkan aktifitas suami dan anak-anak yang masih butuh dukungan seorang ayah, suami pun akhirnya mau dipasang ring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun