Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Gejala Serangan Jantung

13 Februari 2022   19:35 Diperbarui: 13 Februari 2022   19:46 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dimasukinnya dari mana?" tanya suami.

"Kalau nggak dari lengan atau pangkal paha. Nanti kateter masuk dulu, sambil mengamati kondisi jantung, apa perlu pakai ring atau tidak, apakah satu ring atau lebih," katanya.

"Bukan dari Mr. P kan?" tanyanya.

"Ya, nggaklah. Kan jantung," kata saya.

Suami pun mengangguk. Keputusan ini saya sampaikan kepada dokter. Lalu saya menandatangani bahwa saya menyetujui tindakan ring jantung atau stent jantung.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Jam 10 pagi, suami dibawa ke ruang Cath Lab. Saya menunggu di luar. Setelah proses pemasangan ring, baru saya dipanggil ke ruangan. Dokter akan memberikan penjelasan.

Di sini, ada layar lebar yang menampilkan kondisi jantung suami. Layar sebelah kiri kondisi jantung sebelum diberi tindakan. Layar sebelah kanan, kondisi jantung setelah diberi tindakan.

"Ini kondisi jantung Bapak. Ada 3 pembuluh darah utama menuju jantung. Dua dalam kondisi baik, satu pembuluh darah tersumbat 100 persen. Ini yang membuat dada terasa sakit," jelasnya.

Saya perhatikan, pembuluh darah yang normal terlihat berwarna gelap. Itu berarti, ada pasokan darah yang mengandung oksigen mengalir.

Sementara itu, pembuluh darah yang tersumbat berwarna terang atau pucat. Menandakan, tidak ada pasokan darah. Karena tidak ada pasokan darah, membuat otot-otot jantung tidak bekerja maksimal. Akhirnya menjadi kaku.

"Untung segera dibawa ke sini. Kalau terlambat akan semakin banyak otot jantung yang akan mati. Untung Bapak ada kesadaran mau dibawa ke sini, kalau tidak, mungkin kondisi jantung menjadi lebih fatal," kata dr. Barri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun