Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Mati Gaya" di Kawasan Geopark Ciletuh

25 Januari 2022   10:42 Diperbarui: 25 Januari 2022   10:44 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan saat berada di Gua Kunti, Pulau Kunti Geopark Ciletuh (dokumen pribadi)

Entah di desa lain mengingat belum semua kami jelajahi. Kawasan ini kan tersebar di 74 desa di 8 kecamatan Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap dan Surade. 

Nah, apakah mengalami hal serupa? Jika nanti ada kesempatan menjelajahi desa-desa itu, apakah kami akan "mati gaya" juga? 

Dalam dunia yang serba digital, jaringan internet menjadi kebutuhan pokok bagi setiap wisatawan dan tentu saja pelaku UKM. Di mana pun itu. Karena, dari wisatawanlah destinasi wisata menjadi tersebar luas di media sosial. 

Mau upload foto keindahan menjadi status WhatsApp atau media sosmed lainnya, tidak bisa. Terhambat. Tetap terekspos sih tapi setelah ke luar dari kawasan ini. 

Pak Bagas dan wisatawan -- yang diwakili oleh kami, berharap pihak terkait yang menyediakan jasa internet bisa menindaklanjuti apa yang dikeluhkan ini.

Pemerintah bisa membantu atau mencari solusi agar perekonomian rakyat Desa Ciwaru bisa kembali normal dengan tersedianya saluran internet yang memadai.

Persoalan ini, katanya, bukan saat ini saja. Sudah sekitar 2 tahun sudah keluhan ini disampaikan ke pihak terkait. Namun, belum  ada respon atau tindak lanjutnya.

Bagaimanapun sinyal jaringan seluler menjadi penunjang utama bagi wisatawan, pemilik homestay, pelaku UKM, dan pihak-pihak lainnya.

Semoga ke depannya, kondisi ini bisa diperbaiki. Jadi, ketika saya kembali ke sini, saya dan wisatawan lainnya tidak "mati gaya".

Demikian catatan saya. Terima kasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun