Entah di desa lain mengingat belum semua kami jelajahi. Kawasan ini kan tersebar di 74 desa di 8 kecamatan Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap dan Surade.Â
Nah, apakah mengalami hal serupa? Jika nanti ada kesempatan menjelajahi desa-desa itu, apakah kami akan "mati gaya" juga?Â
Dalam dunia yang serba digital, jaringan internet menjadi kebutuhan pokok bagi setiap wisatawan dan tentu saja pelaku UKM. Di mana pun itu. Karena, dari wisatawanlah destinasi wisata menjadi tersebar luas di media sosial.Â
Mau upload foto keindahan menjadi status WhatsApp atau media sosmed lainnya, tidak bisa. Terhambat. Tetap terekspos sih tapi setelah ke luar dari kawasan ini.Â
Pak Bagas dan wisatawan -- yang diwakili oleh kami, berharap pihak terkait yang menyediakan jasa internet bisa menindaklanjuti apa yang dikeluhkan ini.
Pemerintah bisa membantu atau mencari solusi agar perekonomian rakyat Desa Ciwaru bisa kembali normal dengan tersedianya saluran internet yang memadai.
Persoalan ini, katanya, bukan saat ini saja. Sudah sekitar 2 tahun sudah keluhan ini disampaikan ke pihak terkait. Namun, belum  ada respon atau tindak lanjutnya.
Bagaimanapun sinyal jaringan seluler menjadi penunjang utama bagi wisatawan, pemilik homestay, pelaku UKM, dan pihak-pihak lainnya.
Semoga ke depannya, kondisi ini bisa diperbaiki. Jadi, ketika saya kembali ke sini, saya dan wisatawan lainnya tidak "mati gaya".
Demikian catatan saya. Terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H