Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulau Kunti Geopark Ciletuh Cantik Alami Memesona

14 Januari 2022   16:12 Diperbarui: 14 Januari 2022   16:20 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh ternyata, begitu ya.

Baca juga:
Curug Cihampar, Air Terjun Perawan di Kaki Gunung Salak

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ok, mari saya lanjutkan petualangan kami. Jarak homestay ke Pantai Palangpang yang menjadi pintu masuk Geopark Ciletuh sebenarnya tidak begitu jauh. Butuh waktu sekitar 5 menit berkendara. 

Bisa saja sih jalan kaki. Bagi saya yang terbiasa jalan kaki, lumayan dekatlah itu. Mungkin sama jauhnya menyusuri jembatan penyeberangan Halte Bus TransJakarta Semanggi. 

Tapi berhubung bersama anak-anak dan bawa gembolan jadi kami naik mobil. Tiket parkir mobil hanya Rp10.000 yang bertuliskan Geopark Ciletuh. Tarifnya masih normal. 

Di area ini ada tulisan "Geopark Ciletuh" dengan huruf-huruf yang besar. Menjadi pembuktian penetapan Geopark Ciletuh. Saya perhatikan banyak pengunjung yang berfoto dengan berlatarkan tulisan "Geopark Ciletuh".

Tujuan kami bukan ke Pantai Palangpang, melainkan Pantai Pasir Putih di Pulau Kunti. Pantai Palangpang terlalu ramai menurut kami. Lagi pula tekstur pasirnya tidak beda jauh dengan pasir di Pantai Pelabuhan Ratu.

Pantai Palangpang sendiri berlokasi di Ciwaru. Kawasan muara sungai yang menjadi pusat kegiatan nelayan. Itu sebabnya, air pantai ini tidak jernih tapi kecoklatan. 

Baca juga: Berlibur ke Pulau Sempu Ternyata Pulau Terlarang Dikunjungi Wisatawan

Oh iya, dinamakan Pulau Kunti, karena katanya ketika air sedang pasang dan deburan ombak menghantam batu karang dan bebatuan suaranya terdengar bagai suara kunti. Kunti dalam bahasa Indonesia berarti kuntilanak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun