Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudahkah Kita Mendirikan Shalat?

9 Januari 2022   14:22 Diperbarui: 9 Januari 2022   14:26 1896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan petugas pemadam kebakaran? Ada panggilan tugas bertepatan dengan waktunya masuknya shalat. Maka, tidak masalah jika shalatnya digabung meski tidak dalam keadaan safar.

Kalau ia shalat dulu, yang ada kebakarannya semakin meluas. Malah membuat mudharat.

Atau dokter saat bertugas dalam proses persalinan, lalu terdengar adzan. Ia tidak harus menghentikan tugasnya untuk melaksanakan shalat. Dalam kondisi ini shalat bisa digabung. Ada uzurnya, ada alasannya.

Jangan menunda shalat dengan alasan ada tamu, misalnya. Ajak saja tamunya juga shalat. Justru ini lebih baik daripada menunda.

5. Tunaikan shalat berjamaah

Shalat berjamaah pahalanya besar, tapi nilai pahalanya akan berbeda jika dilakukan di tempat yang berbeda. Misalnya, shalat jamaah di rumah nilai pahalanya berbeda dengan shalat berjamaah di masjid.

Kalau nilainya sama buat apa ada masjid? Sama halnya ketika kita shalat di Masjid Nabawi nilai pahalanya akan berbeda jika shalat di Masjidil Haram atau di Masjidil Aqsho.

Seperti halnya ketika berbelanja di pasar tradisional dan pasar modern. Harganya akan berbeda. Di pasar tradisional seikat bayam, misalnya Rp2000, bahkan bisa ditawar Rp1500.

Nah, harganya akan jauh berbeda jika beli di pasar modern, yang bisa berkali-kali lipat harganya. Tidak pakai tawar menawar. Padahal, sayurnya diambil dari lahan yang sama, kebun yang sama, petani yang sama.

Begitu pula halnya dengan shalat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun