Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dokter Gadungan, Apa Kabarnya Komite Medis PSSI?

6 Desember 2021   10:50 Diperbarui: 6 Desember 2021   10:57 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagi pihak-pihak yanh akan merekrut dokter sebaiknya lebih teliti. Semua syarat dan kelengkapan dokumen seharusnya dimintakan kepada dokter yang bersangkutan," katanya.

Dari pernyataan dr. Daeng ini terlihat bahwa tidak ada komunikasi antara PT LIB, PSSI dengan IDI untuk memastikan apakah benar yang bersangkutan dokter. 

Jika terjadi komunikasi, pastinya hal ini tidak akan terjadi. Begitu, bukan? Apa fungsinya Komite Medis PSSI dong kalau begitu?

Dokter Daeng yang juga ahli hukum, sepakat jika kasus ini dibawa ke ranah hukum. Dalam kasus ini ada unsur penipuan, pemalsuan, dan pembohongan publik.

Jadi, saya patut mengucapkan terima kasih kepada dr Muhammad Iqbal Amin yang membongkar kepalsuan itu.

Apa jadinya dunia persepakbolaan Indonesia jika tetap memakai si tupai itu? Berapa banyak nyawa yang terancam dengan penanganannya?

Bisa saja saja dia kasih salah obat atau salah memberikan rekomendasi. Tidak terbayang kan jika ia praktek di rumah sakit?

Karena ternyata banyak komplain dari pemain atau ofisial tentang penanganan medis si tupai. Lebih mengarah ke malapraktik. Serem kan?

Belajar dari kasus ini, kita jangan mudah tersilau oleh bereret sertifikat, sebelum kita menyakini betul bahwa orang tersebut memang apa adanya.

Kalau bisa syarat-syarat untuk bisa menjadi dokter tim atau fisioterapis di klub sepak bola lebih diperketat lagi.

Rutin juga adakan workshop untuk meningkatkan keilmuan dan kemampuan dokter tim tentang penanganan cedera di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun