Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibadah Haji 2021 Batal, Berapa Lama Lagi Calon Jamaah Harus Mengantri?

6 Juni 2021   20:35 Diperbarui: 6 Juni 2021   20:57 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan soal jumlah, tapi tentang bagaimana upaya pemerintah menyakinkan masyarakat bahwa pemerintah berhasil memperjuangkan yang paling penting bagi umat Islam Indonesia: menunaikan ibadah haji.

Sebelum pandemi, jumlah total jemaah haji dari seluruh dunia sekitar 2,5 juta orang. Setiap tahun, Indonesia mengirim antara 168.000 hingga 220.000 jemaah. Karena ada pandemi, kuota pun dibatasi. 

Indonesia sendiri menjadi negara yang mendapatkan kuota haji terbanyak sedunia sebesar 231.000 jemaah tahun 2020, dengan princian 212.520 jamaah reguler dan 18.480 jemaah haji khusus.

Saya masih bersyukur, ongkos naik haji yang saya bayarkan berasal dari tabungan saya tanpa harus "bersusah-susah payah". Bagaimana dengan yang lain, yang di desa-desa? Yang sudah bersusah payah mengumpulkan dari hasil peras keringat dan banting tulang?

Belum lagi mereka yang begitu merindunya untuk naik haji rela menjual lahan, rumah, dan barang-barang berharga lainnya. Seluruh pembiayaan juga telah dilunasi. 

Eh, mimpi untuk naik haji gagal lagi. Apalagi mereka yang waiting list puluhan tahun. Pada 2020 lalu saja ada 231 ribu calon jamaah haji yang gagal diberangkatkan.

Hal ini tentu berdampak pada porsi antren haji di dalam negeri. Dengan pembatalan haji tahun 2020 saja, sudah 231 ribu orang yang tidak berangkat haji. Bagaimana yang tahun ini, tahun berikut, dan tahun-tahun berikutnya lagi?

Kakak saya yang pertama, termasuk yang kecewa juga. Terlebih usianya saat ini 53 tahun. Jika antrian semakin lama, maka abang saya semakin menua. Semoga saja Allah masih memperkenankan abang saya ke Baitullah.

"Kecewa banget, mau sampai kapan? Saya berharap pemerintah melakukan diplomasi dan komunikasi yang kuat. Tong maen batal-batalkeun," katanya sambil mencoba menghitung berapa lama lagi harus menunggu.

Kalau orangtua saya Alhamdulillah sudah menunaikan ibadah haji sekitar 7 tahun lalu. Tapi tetap ngedumel juga ketika mengetahui pemberangkatan haji dibatalkan. 

Orangtua saya membayangkan betapa kecewanya mereka yang sudah menunggu belasan tahun ketika sudah dijadwalkan eh dibatalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun