Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibadah Haji 2021 Batal, Berapa Lama Lagi Calon Jamaah Harus Mengantri?

6 Juni 2021   20:35 Diperbarui: 6 Juni 2021   20:57 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakistan sebagai negara dengan jemaah haji terbesar kedua setelah Indonesia juga mengaku belum mendapatkan informasi mengenai jumlah kuota, begitu diberitakan bisnis.com, Rabu (4/6/2021). 

The News International yang berbasis di Karachi melaporkan Menteri Agama dan Kerukunan Umat Beragama Pakistan Noor-ul-Haq Qadri masih menunggu kepastian dari pemerintah Saudi.

Meski India termasuk dalam daftar negara yang dilarang masuk ke Saudi, namun negara itu tetap mempersiapkan sekitar 4.500-5.000 jemaahnya yang bisa diberangkatkan untuk menunaikan haji pada tahun ini. Jadi, ketika ada lampu hijau, India sudah siap.

Harusnya, pemerintah Indonesia juga jangan lantas mengumumkan pembatalan. Ini sih ibarat kalah sebelum berperang. Seharusnya tetap mempersiapkannya sambil melakukan diplomasi-diplomasi.

Karena hingga saat ini, setahu saya, otoritas Saudi belum mengumumkan keputusan resmi untuk tidak memberikan kuota haji bagi seluruh negara, termasuk Indonesia.

Jadi, ketika ada keputusan resmi berapa kuota untuk Indonesia, pemerintah sudah siap. 

Banyak yang menilai pembatalan ini jelas terburu-buru dan mengecewakan calon jamaah Indonesia, terutama calon jemaah haji yang berusia senja dan mengalami dua kali penundaan. 

Semakin kecewa karena peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan kuota masih terbuka lebar, jika didukung dengan upaya-upaya diplomasi. Jadi, masih ada harapan untuk bisa ke Tanah Suci. 

Taruhlah dari 60.000 jemaah yang diizinkan Arab Saudi -- 45.000 jemaah luar negeri dan 15.000 ribu dari dalam Saudi, Indonesia akhirnya mendapat kuota 5000 (dibatasi karena Covid-19).

Angka itu, menurut saya, sudah syukur Alhamdulillah dan dapat mengurai antrian keberangkatan calon jamaah lainnya. Mendapatkan kuota 3000 juga sudah cukup melegakan buat calon jamaah.

Kalau pun akhirnya tidak mendapatkan kuota, setidaknya calon jamaah haji tidak terlalu kecewa dibandingkan pemerintah yang langsung memutuskan membatalkan. Meski kecewa, tapi lebih legowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun