Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ini Sebab Kanker Paru Sumbang Angka Kematian Tertinggi di Indonesia

8 Februari 2021   11:59 Diperbarui: 9 Februari 2021   21:47 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shutterstock via kompas.com

'Ketika diperiksa, tiba-tiba sudah ada cairan di luar selaput paru-paru. Begitu disedot ada darahnya dan diperiksa dalam darahnya ada sel kanker," katanya.

Dikatakan, angka tahan hidup kanker paru sangat tergantung pada diagnosis. Umumnya, kasus kanker paru baru diketahui saat stadium lanjut 3 atau 4, dengan angka tahan hidup yang semakin rendah. 

Karena itu, diagnosis yang tepat dan cepat sangat berarti guna memastikan pasien mendapatkan penanganan yang juga tepat, cepat, dan akurat sesuai tipe kanker paru. 

"Diperlukan kerja sama multidisiplin yang baik agar dapat menangani pasien kanker paru secara menyeluruh dari mulai diagnosis, pengobatan hingga pemantauan," jelasnya.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof Aru Wisaksono Sudoyo, membenarkan pasien kanker paru banyak yang datang terlambat ke dokter. Mereka terdiagnosa kanker paru-paru sudah stadium 4. Penyebabnya, karena gejalanya yang tak jauh berbeda dengan penyakit paru-paru lainnya. 

"Ketika terlambat ditangani pengidap kanker paru-paru harapan hidupnya terbilang pendek. Kebanyakan sih sudah ada di stadium 4, dengan angka harapan hidup antara lima tahun, hingga enam bulan saja. Namun mereka tetap bisa menjalani beberapa pengobatan medis," jelasnya. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Aryabthi Baramuli, Ketua CISC, mengatakan, kematian akibat kanker paru presentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian karena jenis kanker lainnya seperti kanker prostat, payudara, dan kolorektal.

Karena itu, masyarakat sangat membutuhkan informasi tentang kanker khususnya pemahaman dari segi risiko, gejala, diagnosa hingga metode pengobatan yang sesuai.

"Butuh adanya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat luas terkait deteksi dini dan pengobatan kanker paru mengingat lebih dari 80 persen berobat dalam stadium lanjut," ujarnya.

Dalam dialog ini disepakati perlu tindakan pengendalian dan pencegahan kanker paru melalui promosi kesehatan (pengendalian rokok). Lebih menggiatkan usaha pengendalian rokok juga sangat penting untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya rokok bukan hanya untuk perokok aktif, tapi juga perokok pasif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun