Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Dapur Bukan Lagi Sekedar Tempat Memasak

29 Januari 2021   23:31 Diperbarui: 30 Januari 2021   00:06 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mengetik baru deh saya beralih ke kamar. Saya biasanya mengetik di atas kasur sambil bersandarkan bantal atau sambil merebah. Maklum, saya mengetik di handphone, bukan di laptop, karena lebih praktis saja.

Dikatakan, banyak alasan mengapa "ruang kantor" beralih ke dapur. Di antaranya karena keterbatasan ruang, efisiensi multitasking, misalnya sambil memasak atau untuk memudahkan mengambil makanan dan minuman saat bekerja. Atau juga untuk mendekatkan komunikasi dengan anggota keluarga lainnya.

Ya fungsi dapur seiring jaman mulai berubah fungsi. Dulu, puluhan tahun lalu, dapur kerap dibuat tersembunyi di bagian belakang rumah. Sebagai tempat membuat makanan, dapur diibaratkan sebagai lokasi di 'belakang layar'.

Ketua Program Pasca Sarjana Departemen Antropologi Universitas Indonesia (UI), Dr. Semiarto Aji Purwanto, menyampaikan perbaikan asupan anak dimulai dari dapur serta perubahan cara pandang dapur atas keluarga.

Karena itu, penting untuk mengembalikan kedaulatan selera pada keluarga dan menjadikan memasak sebagai kegiatan inti rumah tangga dengan meninggalkan dikotomi peran perempuan dan laki-laki.

Bagi kebanyakan keluarga Indonesia, dapur mempunyai arti lebih dari sekedar tempat memasak. Dapur juga seringkali menjadi tempat ngobrol asyik saat ada teman-teman atau tetangga atau saudara yang datang. 

Dapur kinibmenjadi ruangan khusus yang menarik perhatian. Tidak ada lagi untuk "disembunyikan" dengan alasan dapur terlihat berantakan.

Sekarang sudah tidak tabu lagi, menerima tamu di area dapur. Terlebih dari dapur pula ibu bisa mengawasi anak-anak belajar atau bermain. Menjamu tamu dengan sajian rumahan yang dibuat langsung di dapur sendiri menjadi lumrah dan bergaya. Maka, tidak heran, work from home pun dilakukan di area dapur.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dalam pandangan Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, bekerja di dapur bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan. Terlebih "budaya dapur" dapat mendekatkan hubungan hangat dengan anak dan mendidik mereka terutama di tengah pandemi ini.

"Dapur itu tidak hanya fungsinya tetapi manfaatnya bagi keluarga menjadi berbeda. Terutama di tengah pandemi ini banyak keluarga yang mengubah dan membuat nyaman rumah mereka terutama bagian dapur yang ideal dan dapat mendekatkan
hubungan sesama keluarga," kata Murdijati yang kerap work from home di dapur.

Dikatakan, dapur sekarang sudah banyak dimodifikasi karena menjadi bagian penting dari rumah. Menggabungkan area dapur dan area keluarga. Jadi, masih bisa berbaur di ruang tamu atau ruang keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun