"Kak, bunda kan bukan guru, kok suratnya dikasih ke bunda?" cerita kawan saya. Tapi karena tugas sekolah dan fotonya harus dikirim by WA ke Wali Kelas ya sudah deh akhirnya ia pun berpose. Ia pun memperlihatkan foto yang dimaksud.
Di angkot, seusai mengikuti agenda saya, saya mendengar cerita dari penumpang yang ngobrol bersama kawannya. Ibu itu bercerita tadi pagi dia ditelepon anaknya yang berumur 6 tahun yang tinggal di Medan bersama neneknya.
"Lucu deh bu, anak saya telepon sambil bilang Selamat Hari Guru, Mami. Saya bilang ke anak saya, lho ... mami kan bukan guru. Tapi anak saya bilang, nggak apa-apa mami juga guru, hehe ..." kata si ibu sambil terkekeh.
Cerita yang bukan tanpa kebetulan dong ini. Saya, kawan saya, dan ibu itu mengalami hal yang sama. Kok bisa sama ya?
Tadinya saya tidak paham. Setelah saya pikir-pikir baru saya paham mengapa anak-anak mengucapkan Selamat Hari Guru pada orangtuanya, terutama ibu karena ibulah guru pertama bagi anak-anaknya memulai kehidupan di dunia ini.
Dan, itu semakin dikuatkan selama kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, ketika anak-anak school from home (SfH) atau belajar dari rumah (BdR) kebanyakan guru mereka siapa lagi kalau bukan ibu yang menjadi "guru dadakan".
Menjadi guru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Menggantikan posisi guru di sekolah dan harus mengajarkan berbagai mata pelajaran. Kemudian mengirimkan proses belajar kepada guru sekolah, baik berupa video maupun foto.
Selama proses pembelajaran saya harus dampingi anak saya, terutama si bungsu. Kalau kedua kakaknya masih bisa saya arahkan. Hampir tiap hari, saya memberikan bukti foto anak saya yang kecil mengerjakan tugasnya.
Sambil mengerjakan tugas, saya menerangkan terlebih dulu agar anak saya bisa mengerti. Terutama mata pelajaran Matematika. Terkadang saya harus mengesampingkan pekerjaan saya dulu agar saya bisa mendampingi anak saya.
Ya meski saat menjadi guru, ibu terkadang mengajarnya sambil nyerocos, termasuk saya. Ada juga yang kurang mengerti pelajaran si anak. Ada yang kurang menguasai gadget. Ada yang waktunya terbatas karena disambi dengan pekerjaan lain.
Seorang ibu tetap berusaha mendampingi anak-anak dalam mengerjakan tugas-tugas selama belajar dari rumah untuk mendukung SfH anaknya.