Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Selamat Hari Guru, Bunda"

25 November 2020   23:17 Diperbarui: 26 November 2020   04:58 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. (wikipedia)

Kalau merujuk dari definisi ini, berarti saya termasuk guru juga, suami juga, siapa saja yang mengajarkan hal baru.

Dan, bagi saya, rumah adalah sekolah pertama sebelum anak mengenyam pendidikan di luar rumah. Di sini,  anak belajar pada ayah dan ibunya bagaimana cara makan, berjalan, mandi, berpakaian, berdoa dan banyak lagi dari anak-anak masih bayi hingga dewasa kelak.

Keluarga menjadi lingkungan utama dan pertama bagi anak untuk mendapatkan ilmu karena di keluargalah  pertama kali anak mendapatkan pendidikan.

Rasulullah saw. bersabda:
"Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya karena jika tidak binasalah kamu" (HR.Bukhari-Muslim)

Hadits ini menekankan betapa pentingnya peran seorang wanita dalam berkeluarga. Ia tak hanya akan mengurus dan berbakti kepada suaminya, melainkan juga mengasuh dan membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang dan bekal ilmu yang bermanfaat.

Ada rasa bangga juga saya dianggap guru di tengah keterbatasan saya. Seperti kawan saya yang juga bangga menjadi guru. Padahal, untuk menjadi guru itu tidak mudah. Terutama butuh kesabaran dalam mengajarkan berbagai ilmu.

Saya jadi paham mengapa menjadi guru sekolah itu tidaklah mudah. Saya harus menjadi "guru" terlebih dulu untuk bisa "mendalami" profesi itu. Seperti halnya saya baru merasakan bagaimana perjuangan ibu saya melahirkan saya ketika saya melahirkan anak-anak saya.

Karenanya, saya sangat mengapresiasi peran dan fungsi guru di sekolah. Guru ternyata luar biasa hebat. Semoga segala jasa para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dibalas beribu-ribu kebaikan dari Allah SWT.

Akhir kata, saya ucapkan Selamat Hari Guru untuk bapak dan ibu yang berprofesi sebagai guru. Selamat Hari Guru juga untuk para ibu dan ayah yang menjadi "guru" bagi anaknya selama belajar dari rumah. Menjadi guru kehidupan anak-anak.

Semoga anak-anak kita menjadi generasi unggul, berakhlak, dan berkarakter untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah dan lebih baik. Dan, ini tidak akan terwujud tanpa peran para guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun