kala maut tinggal sejengkal
lelaki itu datang menyergapnya
memeluknya dengan erat
membawanya ke dadanya
dodotnya ikut basah
wijaya kusumaya ikut layu
lirih masih ia dengar
bisik hatinya yang begitu pilu
betapa ia jatuh cinta
sungguh bukan taktik belaka
ia pun tak tahu apa-apa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!