Mohon tunggu...
NENGHENDRIYANI
NENGHENDRIYANI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Dyah Pitaloka

12 November 2017   13:25 Diperbarui: 12 November 2017   15:17 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membakar jiwa yang ada

Meluluhlantakkan semuanya

Hingga tiada bersisa

Utusanpun ikut terluka

Kala ia keluar tenda

Semua telah rebah bersimbah darah

Jerit tangis pun mengudara

Memanggil nama ayahanda raja

 Tak perlu menunggu lama

Dicabutnya senjata

Sebuah kujang yang ia simpan di sanggulnya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun