SA 505 (Revisi 2021): Konfirmasi Eksternal, Standar Audit (SA) ini mengatur tentang penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memeroleh bukti audit berdasarkan ketentuan SA 330 (Revisi 2021) dan SA 500 (Revisi 2021). Tujuan auditor, ketika menggunakan prosedur Konfirmasi eksternal, adalah untuk mendesain dan melaksanakan prosedur tersebut untuk memeroleh bukti audit yang relevan dan andal. Ketika prosedur Konfirmasi eksternal digunakan, auditor harus tetap menjaga pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal, termasuk: [a] Menentukan informasi yang akan dikonfirmasi atau diminta; [b] Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi; [c] Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk dikirimkan secara langsung kepada auditor; dan [d] Mengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada pihak yang dikonfirmasi. Persamaan 6; SA 505 Konfirmasi Eksternal adalah sebagai berikut:
x + y + z = 30
x2 + y2 + z2 = 300
tentukan besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP
Menentukan nilai x,y,zx, y, zx,y,z melibatkan lebih dari sekadar perhitungan matematis. Ini mencerminkan tindakan auditor dalam menentukan pihak yang relevan untuk dikonfirmasi, desain permintaan konfirmasi, dan evaluasi atas tanggapan yang diterima.
Dalam konteks SA 505, menunjukkan bahwa prosedur konfirmasi eksternal tidak hanya tentang angka atau hasil numerik, tetapi juga tentang bagaimana elemen-elemen tersebut saling berinteraksi untuk membangun bukti audit yang relevan dan andal. Auditor, dalam "tindakan bermakna" mereka, menyatukan elemen-elemen ini untuk menciptakan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kondisi laporan keuangan.
Interpretasi Hermeneutis Dilthey pada Data Matematis dan SA 540
- Auditor menggunakan rasio ini sebagai sarana untuk memahami dan menginterpretasikan kualitas estimasi akuntansi.
- Nilai,885714, sebagai nilai terkecil, menjadi simbol untuk fokus auditor pada aspek yang memerlukan perhatian lebih besar karena berpotensi mengandung bias atau ketidakwajaran.
Rasio matematis ini tidak hanya sekadar angka tetapi juga alat untuk membantu auditor memahami tingkat kewajaran estimasi akuntansi dan mengidentifikasi area yang memerlukan analisis lebih dalam.