Mohon tunggu...
NENG APRIANTI
NENG APRIANTI Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110012 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.e., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TB 1 - Dialektika Hermeneutis Hanacaraka untuk Prosedur Audit Pajak

23 Oktober 2024   00:46 Diperbarui: 23 Oktober 2024   01:03 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul TB 1, Hakekat Aksara Jawa, Dokpri Apollo, Prof

Salah satu prinsip utama hermeneutik adalah bahwa teks tidak dapat dipahami secara terpisah dari konteks historis dan budaya di mana teks itu dihasilkan. Pemahaman teks melibatkan pengakuan terhadap latar belakang sosial, politik, dan budaya penulis serta pembaca.

c. Lingkaran Hermeneutik

Konsep ini menggambarkan bahwa pemahaman teks melibatkan pergerakan bolak-balik antara bagian dan keseluruhan. Untuk memahami bagian-bagian tertentu dari teks, kita perlu memahami keseluruhan teks, dan sebaliknya. Proses ini bersifat dinamis dan berkelanjutan.

Modul TB 1, Hakekat Aksara Jawa, Dokpri Apollo, Prof
Modul TB 1, Hakekat Aksara Jawa, Dokpri Apollo, Prof

Apa yang dimaksud Hanacaraka?

Hanacaraka disebut juga aksara jawa.  Aksara adalah lambang atau simbol dari suara atau bunyi. Dalam KBBI disebutkan pengertian aksara sebagai sistem tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran atau ucapan. Aksara juga disebut sebagai huruf.

Aksara Jawa Kuna atau Kawi diyakini sebagai pendahulu bagi aksara-aksara Nusantara yang lebih modern, seperti aksara Jawa dan aksara Bali. Aksara Kawi tidak serta merta ada begitu saja. Ada mata rantai sejarah yang mengawali perkembangan aksara Kawi. Perkembangan aksara Kawi ini tidak lepas dari bentuknya yang lebih kuno yaitu, aksara Pallawa.

Aksara Pallawa yang mengalami pengubahan bentuk huruf, diperkirakan terjadi pada abad ke-8. Aksara Pallawa itu sendiri merupakan turunan aksara Brahmi dan berasal dari India. Aksara Pallawa ini diyakini juga menjadi induk semua aksara daerah di Asia Tenggara.

Ragam aksara Pallawa dan Kawi sendiri tidaklah homogen, baik bentuk maupun pengejaannya. Hanya sistem abjadnya saja yang tidak berubah tetap mengikuti aksara Brahmi atau seperti Devangari yang menjadi pendahulunya. Ini yang sebenernya juga menjadi esensi dari aksara itu sendiri, karena aksara adalah 'keabadian' (Monier-Williams, 1899:3)

Modul TB 1, Hakekat Aksara Jawa, Dokpri Apollo, Prof
Modul TB 1, Hakekat Aksara Jawa, Dokpri Apollo, Prof

Legenda mengatakan bahwa aksara jawa diciptakan oleh Ajisaka yang mana susunan aksara jawa dengan pangram "hanacaraka" mengisahkan pertarungan dua abdinya, Dora dan Sembada hingga gugur. Dari sisi Sejarah, aksara Jawa merupakan kelanjutan transformasi aksara Kawi yang bentuk modernnya telah tetap ortografinya sejak abad ke -17.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun