Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Study Tour Pertama Putriku

17 Mei 2024   15:02 Diperbarui: 17 Mei 2024   15:02 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar bing kreator digial Ai

Kuteguk air putih untuk membasahi kerongkongan. Kusandarkan tubuh di kursi lapuk ruang tengah, mataku terpejam dan berpikir kemana aku harus mencari uang.

Akhirnya aku mengingat satu nama yang sudah pasti dapat membantuku dalam hal ini. tanpa pikir panjang aku pun lantas menemui orang tersebut di rumahnya.

sumber gambar bing kreator digial Ai
sumber gambar bing kreator digial Ai

"Assalamu alaikum..." ucap salamku setelah berada di teras rumah besar ber cat putih.

"Walaikumssalam," wanita paruh baya menjawab salamku dan menghentikan aktivitasnya yang sedang menyiram bunga di halaman.

"Bu, Darto. Bapak ada?"

"Ada, Bu... masri silahkan duduk dulu saya panggilkan Bapak," ucapnya dan berlalu.

"Bu, Rasmini... ada yang bisa saya bantu?" ucap Pak Darto setelah berada di hadapanku.

"Begini, Pak... saya... butuh bantuan Bapak, saya butuh uang untuk bayar ujian sekolah Rianti," ucapku langsung meski sedikit terbata.

"Apa Ibu sudah tau syarat dan ketentuannya?" aku mengangguk, kemudian pak Darto memberi isyarat kepada istrinya agar mengambilkan tas di dalam rumah.

"Bu... ini uang yang Ibu butuhkan sebesar 2 juta rupiah, dengan bunga 25 ribu perhari. Jadi di akhir bulan nanti Ibu harus membayar 2 juta 750 ribu rupiah serta administrasi 150 ribu rupiah. Total yang Ibu harus bayar 2 juta 900 ribu rupiah," ujar pak Darto menjelaskan. Aku kembali mengangguk faham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun