Aku terpaku membiarkan malam berlalu hingga kantuk kembali menyerang kelopak mataku yang mulai sayu.
Aku tertidur di antara lelahku, samar kudengar bisikan semesta " Istirahatlah di antara lelah dan rindumu manis... kebahagiaan tidak selalu datang lewat pintu, lihatlah masih banyak jendela yang harus kau ketuk dan kau buka, di sana bahagiamu pasti ada."
Aku tersenyum dalam tidurku, " Terima kasih Tuhan...telah KAU berikan anugerah cinta dan rindu di hati ini lewat sosok yang selalu kurindu. Sebuah nama yang akan selalu tinggal dalam jiwaku. " Cinta hanya sebuah cerita. Kita bisa saja mengakhiri semua dengan cerita bahagia tapi... ada yang lebih berhak melakukan itu semua yaitu semesta.
Aku harus terbangun dari mimpi-mimpi meski mungkin aku tak lagi bisa bermain dengan nostalgia, meniup bunga dandaloni kering, bersama angin senja di tepi jalan bersamamu kala itu, yang ada hanya rindu yang kupeluk erat dalam mimpi.
Sayap-sayap cinta yang patah.
Aku tersenyum saat mengingatmu.
Karena saat itu aku sangaaaat merindukanmu.
Aku menangis.
Karena kau tak lagi ada disampingku.
Aku pejamkan mata indah ini.
Aku merasa kau ada di dekatku.