Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepenggal Kisah yang Tertinggal

1 Maret 2024   14:41 Diperbarui: 1 Maret 2024   16:07 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Pertama di sebuah warung saat hujan (sumber Fhoto Bing Image kreator digital. Ai)

Entah dalam kondisi sadar atau tidak, ia menganggukan kepala.

Sejak saat itu aku merasa memiliki mimpi yang begitu besar. Mimpi yang membuatku semangat menjalani hari dan penuh harap dalam rentan waktu yang panjang. Sebuah penantian.

Tanpa di sadari aku tumbuh menjadi wanita yang introvert, menutup diri dari semua pergaulan terutama laki-laki. Kugunakan waktu senggang hanya untuk menulis, menggoreskan kata-kata indah, tentang sebuh harapan, impian dan kerinduan.

Sementara Fadil, menghilang entah kemana. Ia pergi tanpa memberi kabar.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu, ya... menunggu sebuah janji dari seseorang yang memebriku harapan.

Cinta pertama tumbuh subur dalam hatiku. Meski tanpa pupuk maupun stimulasi akan sebuah cinta yang sesungguhnya. Aku begitu bahagia dengan bayang-bayang semu seorang Fadil.

Sesekali aku menyambangi warung tempat di mana pertama kali kami bertemu. menyusuri jalan yang menyimpan banyak kenangan indah.

Jejaknya tidak terhapus oleh rintik hujan, tidak juga tertutup debu jalanan. Masih segar dalam ingatanku, kala kami melangkah di bawah temaram lampu jalanan, seraya mengunyah kacang rebus dan kulitnya kami tebar sepanjang jalan agar menjadi kenangan.

******

kedatangan penjemput luka (sumber fhoto/ bing imsge kreator digital. Ai)
kedatangan penjemput luka (sumber fhoto/ bing imsge kreator digital. Ai)
"Kak Fadil...!!" seruku melihat sosok yang selama ini membayangi hidupku. Bediri di depan rumahku, aku nyaris tak percaya, aku melangkah cepat mendekatinya memastikan jika ini bukanlah mimpi.

Fadil tersenyum sangat manis, lebih manis dari senyumnya yang pernah kukenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun