Pernyataan Pemenang Nobel Kedokteran 2008, Luc Montagnier soal asal-usul virus Corona, cukup membuat WHO gamang.
WHO kini mengatakan bahwa cara penularan virus Corona dari Kelelawar ke Manusia masih menjadi misteri.
Posisi WHO di Januari 2020 yang didasari laporan China bahwa wabah penyakit Covid-19 berasal dari kebiasaan warga Wuhan memakan Kelelawar yang dibeli dari Pasar Satwa Wuhan.
Saat itu, China bersikukuh menyebut seluruh pasien Covid-19 awal, terkait dengan Pasar Satwa Wuhan pada 10 Desember 2019.
Namun atas investigasi tim medis dan ilmuwan, ditemukan bahwa pasien Covid-19 yang paling awal tercatat di rumah sakit China terdaftar pada tanggal 1 Desember 2019, dimana seluruh pasien Covid-19 tersebut, sama sekali tidak terkait dengan konsumsi Kelelawar, maupun Pasar Satwa Wuhan.
Ditekan temuan para ahli medis tersebut, pada awal Maret 2020, China akhirnya mengakui klaster awal pasien Covid-19, tidak terkait dengan Kelelawar dan Pasar Satwa Wuhan.
Itulah sebabnya, dari Eropa, Rusia, Jepang, sampai Amerika, kini semua menduga China menutupi sesuatu soal virus Corona dan penyakit Covid-19.
Namun demikian, dugaan tetaplah dugaan. Sampai terbukti, kita wajib berposisi netral yaitu tidak terburu-buru mengatakan posisi China benar, maupun mengatakan posisi Barat benar.
Tapi memang aneh Menkominfo kita sekarang ini. Hal yang masih dalam investigasi, sudah terburu-buru dilabeli hoaks, tanpa alasan ilmiah.
Menkominfo seharusnya mencontoh cara WHO menyikapi kebohongan China soal klaster pasien Covid-19 pada 10 Desember 2019 (terkait Kelelawar dan Pasar Satwa Wuhan) dan pengakuan terkini China soal klaster pasien Covid-19 pada 1 Desember 2019 (tidak terkait sama sekali dengan Kelelawar dan Pasar Satwa Wuhan).