Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WHO: Cara Penularan Corona Kelelawar ke Manusia Masih Misteri

24 April 2020   19:09 Diperbarui: 26 April 2020   13:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernyataan Pemenang Nobel Kedokteran 2008, Luc Montagnier soal asal-usul virus Corona, cukup membuat WHO gamang.

WHO kini mengatakan bahwa cara penularan virus Corona dari Kelelawar ke Manusia masih menjadi misteri.

Posisi WHO di Januari 2020 yang didasari laporan China bahwa wabah penyakit Covid-19 berasal dari kebiasaan warga Wuhan memakan Kelelawar yang dibeli dari Pasar Satwa Wuhan.

Saat itu, China bersikukuh menyebut seluruh pasien Covid-19 awal, terkait dengan Pasar Satwa Wuhan pada 10 Desember 2019.

Namun atas investigasi tim medis dan ilmuwan, ditemukan bahwa pasien Covid-19 yang paling awal tercatat di rumah sakit China terdaftar pada tanggal 1 Desember 2019, dimana seluruh pasien Covid-19 tersebut, sama sekali tidak terkait dengan konsumsi Kelelawar, maupun Pasar Satwa Wuhan.

Ditekan temuan para ahli medis tersebut, pada awal Maret 2020, China akhirnya mengakui klaster awal pasien Covid-19, tidak terkait dengan Kelelawar dan Pasar Satwa Wuhan.

Itulah sebabnya, dari Eropa, Rusia, Jepang, sampai Amerika, kini semua menduga China menutupi sesuatu soal virus Corona dan penyakit Covid-19.

Namun demikian, dugaan tetaplah dugaan. Sampai terbukti, kita wajib berposisi netral yaitu tidak terburu-buru mengatakan posisi China benar, maupun mengatakan posisi Barat benar.

Tapi memang aneh Menkominfo kita sekarang ini. Hal yang masih dalam investigasi, sudah terburu-buru dilabeli hoaks, tanpa alasan ilmiah.

Menkominfo seharusnya mencontoh cara WHO menyikapi kebohongan China soal klaster pasien Covid-19 pada 10 Desember 2019 (terkait Kelelawar dan Pasar Satwa Wuhan) dan pengakuan terkini China soal klaster pasien Covid-19 pada 1 Desember 2019 (tidak terkait sama sekali dengan Kelelawar dan Pasar Satwa Wuhan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun