Aku menikmati semua yang telah terjadi. Hingga aku terlibat percakapan dengan seorang cewek imut. Dia juga merupakan komunitas Tasya tapi gak begitu ngorbit seperti Tasya dan Tisa. Namanya Emma. Usut punya usut ternyata aku dan Emma adalah satu kelas dan atas persetujuan dia akhirnya aku manggil dia "Cuy".
Tak di sangka dan tak di duga itu adalah awal renggangnya hubunganku sama Tasya.
"Ehm.. ehm... wuei... ce ile..." ucap segerombolan cewek yang lewat. Aku dan Emma yang sedang duduk santai di pojok sebuah ruangan Cuma nyengir. Di samping itu ada juga sekelompok cowok yang melihat sinis ke arah kami. Aku baru menyadari kalo ternyata banyak juga cowok yang ngefans sama Emma.
"Eh, ternyata cuy banyak yang ngefans ya?" tanyanku menggoda.
Emma tersenyum dengan manisnya.
"Nggak kalah dengan Tasya dan Tisa kan? Walo gak sebanyak fans mereka." Lalu mencibir.
Aku dan dia tertawa bebarengan. Tiba-tiba....
"O..O... kamu ketahuan?!" Nyanyian Tisa mengagetkan kami berdua. Ternyata acara nobar filmnya sudah usai.
Waktu aku dan Emma menoleh, Tasya langsung buang muka.
"Jadi selama ini?" ejek Tisa.
"It does not like what you see!" jawab Emma ketus. Tasya masih memandangi langit-langit putih ruangan itu. Sedang aku hanya senyum. Tisa melangkahkan kaki keluar ruangan.Tasya pun ikut berjalan, namun arah Tasya berbalikan dengan Tisa.Menyadari hal itu Tasya pun bergegas balik arah.