Nama  : Nayla Chairunnisa
Nim   : 24051037
Prodi   : D3 Keperawatan
MANFAAT RUTIN OLAHRAGA BAGI KESEHATAN MENTAL DAN EMOSIONAL
Nayla Chairunnisa
Email : naylachsa12@gmail.com
Prodi DIII Keperawatan, Institut Kesehatan Hermina
Kesehatan  mental  adalah  aspek  penting  dari  kesejahteraan  individu  yang  mencakup  berbagai  kondisi  seperti  depresi,  kecemasan,  stres,  dan  gangguan  tidur. Menurut  World  Health  Organization (WHO),  kesehatan  mental  merupakan  kondisi kesejahteraan di mana individu menyadari kemampuan mereka sendiri, dapat mengatasi tekanan  hidup  yang  normal,  dapat  bekerja  secara  produktif,  dan  mampu  berkontribusi kepada  komunitas  mereka.  Dalam  konteks  ini,  olahraga  telah  diusulkan  sebagai  salah satu  intervensi  yang  efektif  untuk  meningkatkan kesehatan mental, mengingat kemampuannya  untuk  mengurangi  gejala  gangguan  mental  dan  meningkatkan  kualitas hidup  secara  keseluruhan. (Saufi et al., 2024)
Olahraga merupakan alat untuk merangsang perkembangan fungsional jasmani, rohani, dan sosial. Struktur stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya, ataupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungan.(Giriwijoyo et al., 2020)
Olahraga rutin memiliki banyak manfaat yang tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang teratur berperan penting dalam menjaga keseimbangan mental, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan Olahraga memiliki hubungan yang erat dengan kualitas emosional seseorang, di mana aktivitas fisik yang rutin dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap keadaan emosional.Â
Olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental. Ini terjadi karena olahraga meningkatkan produksi endorphin.(Aziz, 2023)
Manfaat olahraga dapat membantu mengurangi resiko depresi, meningkatkan kesehatan mental, memiliki dampak positif pada fungsi otak pada peningkatan konsentrasi pemrosesan informasi dan daya ingat dan yang terakhir menurunkan emosional.(Supadmi et al., 2024)
Aktivitas fisik tampaknya melindungi terhadap gangguan kecemasan pada populasi klinis dan nonklinis. Olahraga, bagian dari aktivitas fisik, telah terbukti secara signifikan mengurangi gejala kecemasan. Mekanisme yang menyebabkan olahraga menghasilkan efek ini kemungkinan melibatkan kombinasi faktor biologis dan psikologis. Aktivitas fisik juga dapat berguna dalam mengurangi gejala kondisi kesehatan mental komorbid dan risiko komplikasi kesehatan fisik dari waktu ke waktu. Mempromosikan aktivitas fisik dapat menjadi metodeÂ
untuk mencegah atau mengobati gangguan kecemasan dengan berbagai manfaat. (Kandola & Stubbs, 2020)
Melakukan olahraga dengan rutin akan menimbulkan perasaan senang, dapat menyehatkan tubuh dan juga berdampak pada kesehatan mental. Karena ada olahraga yang dapat dijadikan saran hiburan dan menjadi stress realize khususnya bagi para mahasiswa. Dalam hal ini, olahraga bersifat rekreasi atau hiburan yaitu olahraga yang dilakukan untuk mendapat kesenangan dan dilkukan tanpa ada paksaan dari siapapun. (Rinjani et al., 2024)
Studi oleh (Rebar et al., 2015) menunjukkan bahwa partisipasi dalam aktivitas fisik teratur  berhubungan  dengan  peningkatan  suasana  hati  dan  kesejahteraan  emosional.
Beberapa basis data (misalnya, PubMed, Embase, dan Cochrane Library) digunakan untuk mencari uji coba terkontrol acak (disingkat RCT) mengenai intervensi latihan fisik atau latihan aerobik pada mahasiswa dengan gejala kecemasan. Perangkat lunak Stata, versi 16.0, diterapkan secara berurutan untuk meta-analisis tradisional, analisis subkelompok, dan analisis bias publikasi.
Menurut hasil penelitian (Lin & Gao, 2023) sebanyak sembilan makalah disertakan. Total efek literatur [SMD = -0,55, 95% CI = -0,76 hingga -0,35, Z = 5,38 ( P < 0,001)] menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki efek signifikan dalam mengurangi kecemasan. Analisis subkelompok juga menunjukkan bahwa intervensi olahraga menggunakan latihan aerobik atau yoga efektif dalam mengurangi kecemasan (SMD = -0,39, 95% CI = -0,74 hingga -0,04; SMD = -0,76, 95% CI = -1,14 hingga -0,39).
Manfaat rutin olahraga untuk kesehatan mental mempengaruhi perkembangan individu termasuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya. Hal ini dapat membantu para individu mencapai hidup lebih sehat dalam kegiatan olahraga.(Permana & Prasetyo, 2021)
Hubungan antara latihan fisik dan depresi dikonfirmasi berdasarkan hasil (i) efektivitas latihan fisik sebagai intervensi dalam penanganan depresi (meta-analisis), (ii) tinjauan mengenai latihan fisik dan depresi, (iii) latihan fisik sebagai pengobatan depresi (meta-analisis), hubungan antara aktivitas fisik, (v) perilaku sedentary dan gejala depresi dan kecemasan. Konsensus umum yang ada adalah bahwa latihan fisik mempengaruhi depresi.(Cheon & Lim, 2020)
Banyaknya temuan heterogen yang diperoleh dari penelitian tentang pengaruh PA terhadap kesehatan mental remaja sehat berusia 10--19 tahun, manfaat PA terhadap kesehatan mental mereka tidak dapat ditunjukkan dengan jelas. Namun, tinjauan ini menyimpulkan bahwa beberapa intervensi PA di lembaga pendidikan (program olahraga, latihan aerobik atau latihan intensitas tinggi, Tabata), berguna dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif, harga diri, kesejahteraan fisik dan mental, kecemasan, gaya hidup, kecerdasan emosional, suasana hati tertekan, dan manfaat serta kepercayaan diri yang dirasakan pada remaja sehat (usia 10--19 tahun).(Ruiz-Ranz & Asn-Izquierdo, 2024)
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  di  lakukan  dengan  sistematis  maka  dapat  di simpulkan bahwa, melalui olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental dari mulai usia anak-anak hingga lanjut usia. Kesehatan mental merupakan pondasi seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari hari. Untuk memelihara kesehatan mental, seseorang dapat melakukan aktifitas fisik atau berolahraga secara rutin. Olahraga menjadi salah satu alat yangÂ
dapat digunakan sebagai pembangun  kebugaran  jasmani  dan  kesehehatan  mental,  olahraga  dan  aktivitas  fisik  dapat dilakukan  dimana  dan  kapan  saja,  sehingga  sangatlah  penting  seseorang  membuat  program olahraganya secara mandiri demi memelihara kesehatan mental dan meningkatkan kebugaran jasmaninya.(Naufal Nur Fadhillah Karim & Burhan Hambali, 2024)
Berdasarkan temuan penelitian dan hasil pengolahan data yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Aktivitas fisik terutama dari sedang hingga kuat dapat mempengaruhi dan memberikan dampak pada peningkatan kebugaran jasmani; 2) selain dapat berpengaruh kepada kebugaran jasmani, aktivitas fisik juga berdampak pada peningkatan kesehatan mental. (Chaeroni et al., 2021)
Dimensi psikis atau jiwa dalam aktivitas jasmani dan olahraga merupakan bagian terpenting dalam penampilan olahragawan. Beberapa keadaan psikologis yang terjadi pada olahragawan sangatlah kompleks. Kompleksitas tubuh dalam menghadapi respon dan tekanan merupakan kondisi yang sering terjadi dalam aktivitas jasmani dan olahraga.(Kurniawan et al., 2021)
Setelah melihat berbagai permasalahan dan dampak dari gangguan kesehatan mental, maka sangatlah  diperlukan  bagi  masyarakat  untuk  menjaga  kesehatan.  Tidak  dapat  dipungkiri  jika kesehatan fisik sangat berkaitan langsung dengan kesehatan mental. Mengelola dan meanajemen remaja  dengan  menjaga  kesehatan  mental  mereka  dan  melakukan  hal-hal  bermanfaat  untuk menjaga kesehatan mental mereka. Untuk menjaga kesehatan kita tetap terjaga, kita harus tetap tenang hari ini dan membantu diri kita sendiri dengan melakukan hal-hal produktif (Fitriani & Syaifullah., 2024)
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, I. (2023). Meningkatkan Kesehatan dengan Olahraga: Motivasi Menjaga Kesehatan (Monica, Ed.). Cahaya Harapan.
Chaeroni, A., Kusmaedi, N., Ma'mun, A., & Budiana, D. (2021). Aktivitas Fisik: Apakah Memberikan Dampak Bagi Kebugaran Jasmani dan Kesehatan Mental? .
Cheon, H., & Lim, S. (2020). Pursuing Sustainable Happiness through Participation in Exercise for South Korean Students: Structural Relationships among Exercise, Mental Health Factors, School Satisfaction, and Happiness. Sustainability, 12(9), 3797. https://doi.org/10.3390/su12093797
Fitriani, A., & Syaifullah. (2024). Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental Pada Remaja .
Giriwijoyo, S., Ray, H. R. D., & Sidik, D. Z. (2020). Kesehatan, Olahraga, dan Kinerja (Nur Syamsiyah, Ed.). Bumi Medika.
Kandola, A., & Stubbs, B. (2020). Exercise and Anxiety (pp. 345--352). https://doi.org/10.1007/978-981-15-1792-1_23
Kurniawan, W. A., Wijayanto, A., Amiq, F., & N.H, M. H. (2021). PSIKOLOGI OLAHRAGA (Mu'arifin, Ed.). Akademia Pustaka.
Lin, Y., & Gao, W. (2023). The effects of physical exercise on anxiety symptoms of college students: A meta-analysis. Frontiers in Psychology, 14. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1136900
Naufal Nur Fadhillah Karim, & Burhan Hambali. (2024). Systematic Literature Review: Peningkatan Kesehatan Mental Melalui Olahraga. Jurnal Olahraga Dan Kesehatan Indonesia, 4(2), 110--120. https://doi.org/10.55081/joki.v4i2.2290
Permana, D., & Prasetyo, A. F. (2021). PSIKOLOGI OLAHRAGA Pengembangan Diri dan Prestasi (Abdul, Ed.). Penerbit Adab.
Rebar, A. L., Stanton, R., Geard, D., Short, C., Duncan, M. J., & Vandelanotte, C. (2015). A meta-meta-analysis of the effect of physical activity on depression and anxiety in non-clinical adult populations. Health Psychology Review, 9(3), 366--378. https://doi.org/10.1080/17437199.2015.1022901
Rinjani, P., Rahmawati, R., Setiawan, R. A.-Z., Ramdan, M., Permata, N. Z., Audinni, W. D., & Rizkyanfi, M. W. (2024). Pentingnya Kesehatan Mental dalam Bidang Olahraga: Isu dan Implikasinya pada Mahasiswa FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga, 4(2), 315--323. https://doi.org/10.55081/jumper.v4i2.1821
Ruiz-Ranz, E., & Asn-Izquierdo, I. (2024). Physical activity, exercise, and mental health of healthy adolescents: A review of the last 5 years. Sports Medicine and Health Science. https://doi.org/10.1016/j.smhs.2024.10.003
Saufi, F. M., Nurkadri, N., Sitopu, G. S., & Habeahan, G. F. (2024). Hubungan Olahraga Dan Kesehatan Mental. Cerdas Sifa Pendidikan, 13(1), 1--15. https://doi.org/10.22437/csp.v13i1.33728
Supadmi, Djerubu, D., Adriana, N. P., Sariyani, M. D., Erwin, I., & Putri, D. S. R. (2024). Psikologi Kesehatan (A. M. Susanto, Ed.). Pradina Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H