Mohon tunggu...
Nayla Chairunnisa
Nayla Chairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut kesehatan hermina

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manfaat Rutin Olahraga bagi Kesehatan Mental dan Emosional

21 November 2024   21:11 Diperbarui: 21 November 2024   21:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manfaat olahraga dapat membantu mengurangi resiko depresi, meningkatkan kesehatan mental, memiliki dampak positif pada fungsi otak pada peningkatan konsentrasi pemrosesan informasi dan daya ingat dan yang terakhir menurunkan emosional.(Supadmi et al., 2024)

Aktivitas fisik tampaknya melindungi terhadap gangguan kecemasan pada populasi klinis dan nonklinis. Olahraga, bagian dari aktivitas fisik, telah terbukti secara signifikan mengurangi gejala kecemasan. Mekanisme yang menyebabkan olahraga menghasilkan efek ini kemungkinan melibatkan kombinasi faktor biologis dan psikologis. Aktivitas fisik juga dapat berguna dalam mengurangi gejala kondisi kesehatan mental komorbid dan risiko komplikasi kesehatan fisik dari waktu ke waktu. Mempromosikan aktivitas fisik dapat menjadi metode 

untuk mencegah atau mengobati gangguan kecemasan dengan berbagai manfaat. (Kandola & Stubbs, 2020)

Melakukan olahraga dengan rutin akan menimbulkan perasaan senang, dapat menyehatkan tubuh dan juga berdampak pada kesehatan mental. Karena ada olahraga yang dapat dijadikan saran hiburan dan menjadi stress realize khususnya bagi para mahasiswa. Dalam hal ini, olahraga bersifat rekreasi atau hiburan yaitu olahraga yang dilakukan untuk mendapat kesenangan dan dilkukan tanpa ada paksaan dari siapapun. (Rinjani et al., 2024)

Studi oleh (Rebar et al., 2015) menunjukkan bahwa partisipasi dalam aktivitas fisik teratur  berhubungan  dengan  peningkatan  suasana  hati  dan  kesejahteraan  emosional.

Beberapa basis data (misalnya, PubMed, Embase, dan Cochrane Library) digunakan untuk mencari uji coba terkontrol acak (disingkat RCT) mengenai intervensi latihan fisik atau latihan aerobik pada mahasiswa dengan gejala kecemasan. Perangkat lunak Stata, versi 16.0, diterapkan secara berurutan untuk meta-analisis tradisional, analisis subkelompok, dan analisis bias publikasi.

Menurut hasil penelitian (Lin & Gao, 2023) sebanyak sembilan makalah disertakan. Total efek literatur [SMD = -0,55, 95% CI = -0,76 hingga -0,35, Z = 5,38 ( P < 0,001)] menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki efek signifikan dalam mengurangi kecemasan. Analisis subkelompok juga menunjukkan bahwa intervensi olahraga menggunakan latihan aerobik atau yoga efektif dalam mengurangi kecemasan (SMD = -0,39, 95% CI = -0,74 hingga -0,04; SMD = -0,76, 95% CI = -1,14 hingga -0,39).

Manfaat rutin olahraga untuk kesehatan mental mempengaruhi perkembangan individu termasuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya. Hal ini dapat membantu para individu mencapai hidup lebih sehat dalam kegiatan olahraga.(Permana & Prasetyo, 2021)

Hubungan antara latihan fisik dan depresi dikonfirmasi berdasarkan hasil (i) efektivitas latihan fisik sebagai intervensi dalam penanganan depresi (meta-analisis), (ii) tinjauan mengenai latihan fisik dan depresi, (iii) latihan fisik sebagai pengobatan depresi (meta-analisis), hubungan antara aktivitas fisik, (v) perilaku sedentary dan gejala depresi dan kecemasan. Konsensus umum yang ada adalah bahwa latihan fisik mempengaruhi depresi.(Cheon & Lim, 2020)

Banyaknya temuan heterogen yang diperoleh dari penelitian tentang pengaruh PA terhadap kesehatan mental remaja sehat berusia 10--19 tahun, manfaat PA terhadap kesehatan mental mereka tidak dapat ditunjukkan dengan jelas. Namun, tinjauan ini menyimpulkan bahwa beberapa intervensi PA di lembaga pendidikan (program olahraga, latihan aerobik atau latihan intensitas tinggi, Tabata), berguna dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif, harga diri, kesejahteraan fisik dan mental, kecemasan, gaya hidup, kecerdasan emosional, suasana hati tertekan, dan manfaat serta kepercayaan diri yang dirasakan pada remaja sehat (usia 10--19 tahun).(Ruiz-Ranz & Asn-Izquierdo, 2024)

Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  di  lakukan  dengan  sistematis  maka  dapat  di simpulkan bahwa, melalui olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental dari mulai usia anak-anak hingga lanjut usia. Kesehatan mental merupakan pondasi seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari hari. Untuk memelihara kesehatan mental, seseorang dapat melakukan aktifitas fisik atau berolahraga secara rutin. Olahraga menjadi salah satu alat yang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun