Bagas menghela napas. "Reza, apa kamu masih ingat mimpi kita untuk terbang bersama?"
Dia mengambil selembar kertas dan mulai menggambar. Dia menggambar sebuah taman kota yang dihiasi dengan patung burung dara yang sedang terbang. Dia ingin membuat taman yang mengingatkan semua orang tentang mimpi dan harapan yang tak pernah mati.
Bagas tersenyum. Dia tahu bahwa mimpi mereka mungkin berbeda, namun persahabatan mereka akan selalu ada, seperti burung dara yang terbang bebas di langit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H