"Sudah ya, Ma," Lila menyingkirkan susunya yang masih tersisa setengah.
Mama yang sedang mengoleskan selai cokelat ke roti memandangnya heran. "Tadi rotinya enggak habis. Sekarang susunya jugaa," Keluh Mama.
Lila memaksakan senyum, "Perutku sudah enggak muat lagi nih Ma."
Mama menghela napas maklum. Dia tahu, Lila hari ini akan ulangan matematika. Lila jika mau ulangan selalu begitu. Nafsu makannya mendadak seperti hilang. Untungnya setelah ulangan, nafsu makan anak semata wayangnya itu akan kembali seperti biasa.
"Ya, sudah. Nih, bawa roti buat bekal saja, ya. Nanti kalo udah selesai ulangan, kamu bisa makan." Bujuk Mama.
Lila mengangguk lemah. Pikirannya benar-benar tersita ke ulangan nanti.
"Kamu kan sudah belajar semalam," Celetuk Kak Ai di hadapannya.
Mama tersenyum maklum sambil mengangkat bahu "Lila gitu, lho. Dia memang selalu kayak gitu kalo mau ulangan."
Lila mengangguk membenarkan. "Iya, aku sudah berusaha. Tapi kok rasanya, susah jadi juara kelas, ya."
"Kamu sudah bagus Loh, La. Sudah lima besar. Kan, sudah lumayan. Iya, enggak?" Mama mengingatkan.
"Betul La." Sahut Kak Ai mengiyakan.