Kondisi masyarakat peisir yang paradoks sebagain besar disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), terbatasnya akses terhadap sumber modal, teknologi, informasi, dan pasar serta rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan alokasi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil.Â
Para nelayan kecil sangat rentan terhadap eksternalitas sektor ekonomi seperti penurunan produktivitas sumberdaya ikan akibat eksploitasi berlebihan atau kerusakan ekosistem. Perilaku konsumtif dari sebagian nelayan juga mempersulit pengentasan kemiskinan.
Kemiskinan dan ketertinggalan masyarkat mendorong peningkatan kerusakan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil guna pemenuhan kebutuhan hidupnya.Â
Untuk itu upaya pemberdayaan masyarakat pesisir perlu dilakukan secara komprehensif meliputi pemberdayaan sosial, budaya, ekonomi dan ekologis.
Hal ini memang tidak mudah belum lagi berbagai permasalahn pesisir seperti eksploitasi yang sering menyita perhatian pemerintah membuat program-program pemberdayaan masyarakat harus bersinggungan dnegan masalah tersebut.Â
Untuk itu untuk mengoptimalkan upaya pemberdayaan masyarakat dibutuhkan modifikasi, akselerasi, sinergi dan saling bertukar pembelajaran sehingga inisiatif menjadi lebih tepat sasaran dan efektif.
Selain itu program-program pemberdayaan masyarakat yang kurang tepat sasaran banyak terjadi karena adanya kesenjangan kualitas sumberdaya manusia antara warga pesisir dengan para pemberi manfaat dan penyedia program bantuan.Â
Banyak lembaga pemberi Bantuan, lembaga pendidikan dan pelatihan serta berbagai pihak yang terlibat di dalamnya harus mampu menyamakan bahasa dengan warga pesisir, sehingga mampu mematakan masalah dan mengupayakan solusi yang tepat bagi masyarakat pesisir.
Nah, yang terpenting mampu melembagakan masyarakat pesisir sebagai media untuk mendorong peran serta dan partisipatif dalam kerangka program pemberdayaan.
Menurut Survey masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang paling lemah secara struktur sumberdaya manusia, dimana ciri khas mereka adalah warga yang tidak betah bertahan, bahkan bertahan dalam menjalankan program.Â
Pada umumnya masyarakat pesisir mudah berpindah-pindah hanya untuk mendapatkan bantuan,Â