"Lagian, kakak barusan dari kamar bunda. Bunda masih tidur. Trus ngeliat kamu masih ngobrol sendiri"
Sekarang aku kebingungan, apakah diriku ini sedang berhalusinasi atau bagaimana. Aku merinding.
"Dek? Ini beneran bunda yang buat kan makanannya?" aku tersadar dari lamunan ku dan memegang tangan kakak
"Kak, ayo cepet ke kamar bunda"
Aku dan kakak segera berlari ke kamar bunda dengan tergesa-gesa.
"Bun... bundaaa, bangun bun" aku menggoncang badan bunda. Biasanya tidak seperti ini, biasanya bunda akan bangun jika terdengar suara meskipun itu pelan.
Aku panik, diriku menggoncang badan bunda lebih keras. Tetap saja tidak ada respon dari bunda, "BUNDA BANGUN".
Kakak mengecek nadi dan napas bunda, hasilnya tidak ada. Tidak ada denyut dan deru napas bunda. Aku lemas. Bunda. Jantung bunda sudah tidak lagi berdetak.Â
Bunda tidur untuk selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H