"Makanya jalan pakai mata."
"Lah kenapa tangan kamu dibawah sini. Sudah tahu di buat jalan kok."
"Nih lihat aku ngambil pulpenku jatuh."Â
"Sudah sudah Ryan dan Nesya jangan bertengkar. Silahkan Nesya duduk dibangku untuk kita mulai pelajaran hari ini." Ucap ibu guru pada Ryan dan NesyaÂ
Pada saat pulang sekolah Aluna pulang bersama kakaknya.Â
"Kak, aku tadi lihat kak Rara sama kak Galih lagi membicarakan sesuatu serius. Terus langsung saja aku nguping deh. Dan ternyata mereka berdua bersekongkol untuk menjauhkan kakak sama kak Nesya. Karena sebenarnya kak Rara suka sama kakak. Terus, kak Galih suka sama kak Nesya." Ucap Aluna kepada kakaknya.
"Sebenarnya kakak itu males banget sama Rara. Dia itu licik, dia akan ngelakuin apa saja supaya yang dia mau itu terwujud."
"Saran aku kakak jangan dekat-dekat sama kak Rara."Â
Disuatu sore Ryan yang sedang berjalan bersama Nesya untuk belajar di taman. Tiba-tiba Rara berpura-pura dicopet preman dipinggir jalan. Preman tersebut memang suruhan Rara sendiri.Â
"Tolong... tolong... siapapun tolong aku." Teriakan tolong Rara.
"Eh bentar-bentar Ryan. Ada suara minta tolong." Bergegaslah Ryan dan Nesya menuju suara itu.