Sambil minum es jeruk, Rara bertanya kepada Nesya "Kamu dekat ya sama Ryan, apa kamu suka sama dia?"
"Tidak, aku saja baru kenal dia kemarin."
"Aku itu sebenarnya suka sama Ryan padahal aku juga baru kenal sama dia. Tapi aku sudah jatuh cinta padanya. Tolong kamu jaga jarak sama dia ya. Waktu tadi berangkat sekolah aku lihat kamu berangkat bersama Ryan sambil bercanda tawa. Aku ini sudah tidak punya orang tua Sya. Tidak ada yang sayang lagi sama aku. Setiap aku bersama Ryan aku selalu merasa nyaman seperti ada yang sayang sama aku, ada yang melindungi aku." Ucap Rara
"Tenang aja Ra. Aku pasti akan bantu kamu dekat sama Ryan."
"Terima kasih ya Sya. Kamu teman yang paling baik pokoknya."Â
"Iya." Ucap Nesya sambil memeluk Rara.
"Dasar mudah dimanfaatin banget." Ucap Rara dalam hati sambil tersenyum jahat.
"Kring kring kring" Bel masuk kelas berbunyi.
Ryan yang duduk di bangku dengan memutar-mutarkan pulpen sambil melamun. Tanpa sadar pulpen itu terjatuh dan Ryan pun mengambil pulpennya. Pada saat itu tangan Ryan yang menyentuh pulpen di lantai tidak sengaja diinjak Nesya.Â
"Aw aduh Nesya..." Teriakan Ryan.
"Eh eh sorry Ryan."Â