c) Bahasa sebagai Medium Komunikasi Bahasa
Sebagai medium utama komunikasi, memiliki peran sentral dalam filsafat komunikasi. Poin ini akan merinci peran bahasa dalam memediasi realitas dan konstruksi makna, serta bagaimana filsafat komunikasi melibatkan bahasa sebagai elemen kunci dalam pemahaman komunikasi.Â
d) Hermeneutika dan Interpretasi
Hermeneutika sebagai metode interpretasi, mendapat perhatian khusus dalam filsafat komunikasi. Kita akan memahami bagaimana filsafat komunikasi menerapkan hermeneutika untuk memahami teks dan makna, serta bagaimana interpretasi menjadi unsur kritis dalam pemahaman komunikasi.Â
e) Pandangan Etika dalam KomunikasiÂ
Pandangan etika dalam filsafat komunikasi akan membahas pertimbangan moral dan keadilan dalam konteks interaksi komunikatif. Kita akan melihat bagaimana filsafat komunikasi menyelidiki etika dialogis, menggali pendekatan yang mempromosikan kebenaran dan keadilan dalam komunikasi.Â
f) Identitas dan Diferensiasi IdentitasÂ
Sebagai hasil dari interaksi komunikatif, akan menjadi fokus dalam poin ini. Kita akan mendalami bagaimana filsafat komunikasi memandang pembentukan identitas individu dan kelompok, serta bagaimana konsep diferensiasi memainkan peran dalam pemahaman diri dan kelompokÂ
5. AksiologiÂ
Dalam kajian Dewi Rokhmah (2021), hubungan antara aksiologi dan nilai dijelaskan melibatkan konsep baik dan buruk, layak atau pantas, serta tidak layak atau tidak pantas. Saat para ilmuwan berusaha membentuk jenis ilmu pengetahuan, uji aksiologi menjadi langkah penting yang telah atau harus dijalankan.Â
Aksiologi merupakan disiplin ilmu dalam bidang filsafat yang fokus pada kajian nilai-nilai dan tujuan hidup. Dalam kerangka aksiologi, nilai-nilai tersebut diartikan sebagai prinsip-prinsip moral yang membimbing perilaku manusia dan memandu pemilihan tindakan yang dianggap baik. Selain itu, aksiologi juga mencakup analisis terhadap konsep kebenaran dan kebaikan secara lebih mendalam. Melalui pendekatan deskriptif, aksiologi menyelidiki dan mendokumentasikan berbagai nilai yang diakui oleh individu atau masyarakat, serta merinci bagaimana nilai-nilai tersebut dapat memengaruhi pandangan hidup dan tindakan manusia. Aksiologi tidak hanya membatasi diri pada pertanyaan mengenai apa yang dianggap bernilai, tetapi juga membahas bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diukur, dibandingkan, dan diimplementasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, aksiologi membentuk landasan pemahaman tentang moralitas dan etika, serta memberikan kontribusi penting dalam memahami dasar-dasar nilai yang membentuk budaya dan masyarakat. Dengan memahami prinsip-prinsip aksiologi, manusia dapat membimbing tindakan mereka menuju pencapaian tujuan-tujuan moral dan menciptakan hidup yang lebih bermakna.Â