Taman Siswa merupakan perguruan tinggi berwawasan publik yang mengedepankan rasa kesukuan dan cinta tanah air, serta jiwa juang untuk meraih kemerdekaan. Tak hanya melalui pendirian Taman Siswa, perjuangan Ki Hajar Dewantara juga terus dimuat di berbagai surat kabar.Â
Yang penting, kali ini tulisannya tidak lagi bernuansa politis, melainkan lebih pada pengajaran dan budaya. Karya-karyanya mengandung ide-ide instruktif dan sosial yang luas dan memiliki sudut pandang publik.
Tulisan-tulisannya tersebut berisi konsep-konsep pendidikan dan kebudayaan yang luas dan berwawasan kebangsaan.
Semboyan Ki Hadjar DewantaraÂ
1. Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).
2. Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide).
3. Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik).
Korupsi
Korupsi berasal dari kata Latin Corruptus dan Defilement, yang berarti kata-kata yang mengerikan, merendahkan, menyimpang dari kata-kata yang tidak bernoda, menjengkelkan atau bermusuhan.
Dalam referensi Kata Regulasi Gelap pada modul Penindakan Pencemaran Nama Baik KPK, Pencemaran nama baik adalah suatu demonstrasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang bertentangan dengan kewajiban yang sebenarnya dan pandangan-pandangan lain "pertunjukan suatu kekuasaan atau kepercayaan seseorang yang tidak mengindahkan hukum dan bersifat sarat dengan keburukan yang melibatkan berbagai keuntungan bagi diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan kewajiban dan wawasan yang berbeda.
Dalam ilmu pidana atau ilmu yang mempelajari perbuatan salah, ada sembilan macam pencemaran, yaitu:Â