Konsep filosofi kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara (Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani) berkorelasi dan merupakan interpretasi dari empat sifat yang dimiliki Rasulullah yang masuk dalam setiap unsur-unsurnya. Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi Teladan) tidak akan berjalan tanpa adanya shidiq (jujur) dan amanah (terpercaya), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah memberi motivasi) tidak akan bisa tersampaikan dengan baik tanpa fathonah (cerdas) dan tabligh (disampaikan), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan dan semangat) juga tidak akan terlaksana jika yang di belakang/ di bawah tidak cerdas (fathonah) dikarenakan kurang memahami apa yang diharapkan dari atasannya.
Gagasan kewibawaan Ki Hadjar Dewantara dijunjung tinggi dan diingatkan bahwa Inisiatif harus disertai dengan tiga hal, yaitu konsistensi tertentu (menuju fokus pusat), konkuren (menyeluruh) dan progresif (nonstop).
Konsep kepemimpinan Ki Hadjar dewantara sesuai dengan ajaran Islam dengan berbagai bukti bahwa sebagi pemimpin harus memberi teladan yang baik, teladan yang baik dalam islam dikenal dengan uswatun hasanah. Selain itu, dalam islam juga mengajarkan untuk kembali pada inti yakni Allah Yang Maha Kuasa dan istiqomah dalam menjalankan kebaikan sebagaimana juga diajarkan oleh Ki Hadjar dewantara bahwa konsep yang baik akan percuma jika tidak mengamalkan secara konsentris (berpusat pada inti) dan secara terus menerus (mengamalkan kontinuitas).Â
Daftar Pustaka
Thohir, Mohon Muafi Bin. "Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara dalam Manajemen Dakwah." Dakwatuna : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam 7.2 (2021) : 367-392.
Sentono, T.(2019). PENGEMBANGAN MODEL KEPEMIMPINAN (Berbasis Trilogi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara).
Https://www.orami.co.id/magazine/ki-hajar-dewantara?page=all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H